Non-Suicidal Self Injury

Oleh: APs

Manusia dalam hidup pasti pernah menghadapi masalah, ketika manusia meninggal masih diliputi masalah. Namun ada tingkat kewajaran masalah yang masih bisa di atasi. Jika manusia dihadapkan dengan masalah namun tak  kunjung menemukan solusi, maka ada yang salah dalam cara penyelesaian. Saya teringat suatu peristiwa di media sosial  beberapa bulan yang lalu, seorang remaja yang kebetulan berteman di facebook. Dia mengunggah sebuah foto tangannya yang berdarah karena sayatan benda tajam, maklum baru saja putus dari pacarnya “ itukan nyeyel sih Allah SWT telah melarang kita mendekatinya, namun kebanyakan orang tidak berfikir, mendahulukan nafsu dari pada akalnya. Mungkin diantara kita berfikir, “ko berani ya dia melakukan itu, apa tidak sakit?” yaa pastinya ada rasa sakit, namun rasa itu terkalahkan dengan masalah yang sedang mereka hadapi. Sebagian dari mereka menganggap darah adalah masalah yang keluar dari setiap sayatan benda tajam. maka dari itu saya akan membahas sekilas tentang perbuatan ini, karena saya pernah meneliti perbuatan ini yang dijadikan skripsi ketika mau menyelesaikan bachelor degree. 

Perbuatan ini di namakan dengan Non-Suicidal Self Injury, mungkin sebagian orang masih awam terhadap phrase ini. Nock (2010:340), he states that non-suicidal self injury is a form of expression of the teenagers when feel lonely and empty. It  refers to the direct and deliberate destruction of one’s own body tissue in the absence of lethal intent, a behavior seemingly at odds with a desire for health and longevity. Non-Suicidal self injury adalah sebuah bentuk prilaku abnormal (menyimpang), dimana tubuhnya sendiri yang disakiti, dilukai, seperti menyayat lengan tangan, membenturkan kepala kedinding, mencubit kulit, dll. 

Ada dua penyebab terjadinya  non-suicidal self injury, pertama  mereka melakukan perbuatan ini karena ingin menghilangkan rasa stress maupun depresi dari masalah yang sedang dihadapi. Dengan menyayat tangan membuat mereka merasa lega dan nyaman. Masalah yang dihadapi  tidak  bisa dikontrol dan diselesaikan dengan kata- kata, karena diantara  prilaku self injury ini memiliki sikap yang kurang terbuka terhadap orang lain. Pelaku non-suicidal self injury tidak ingin orang lain mengetahuinya. Kedua pelaku non- suicidal self injury ingin mendapat perhatian dari orang lain. Mereka sengaja menyakiti dirinya agar dapat diketahui oleh orang sekitarnya. Berharap dengan menyakiti diri membuat orang merasa iba dan perhatian terhadapnya. Prilaku menyimpang ini terus meningkat di kalangan masyarakat  yang sering dilakukan oleh remaja, sebab pada masih inilah keadaan emosi mereka masih labil dan belum berfikir secara logis.  

Kembali kepada teman facebook saya tadi. Saya tahu betul bahwa dia melakukannya agar ingin mendapatkan perhatian dari orang lain bukan untuk menghilangkan depresi, karena pelaku memposting hal tersebut di media sosial yang terotomatis publik akan tahu apa yang terjadi terhadapnya. Namun tetap prilaku ini tidak akan bisa menyelesaikan masalah bahkan akan membuat masalah baru. Bisa jadi mereka merasa nyaman ketika menyayat lengan tanganya tetapi itu hanya berlangsung beberapa saat. Perbuatan ini adalah perbatan dzhalim yang tidak mendatangkan masalahat sedikitpun, mereka mudah terpengaruh oleh bisikan syeitan. Bertindak semaunya seolah-olah tubuh itu adalah miliknya padahal Allah lah yang berhak atas tubuh kita, kita tidak berhak untuk menyakitinya, karena kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban atasnya. 

Islam melarang keras untuk kita dzholim terhadap tubuh kita. Hukum melukai diri sendiri adalah haram, hal ini dikarenakan perbuatan melukai diri termasuk kedalam perbuatan yang aniaya. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa: 29 yang artinya “ hai orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dangan yang bathil .... dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah maha penyayang kepadamu”. Dalam hadist riwayat Muslim, dari Abu Hurairah  RA. Rasulullah SAW bersabda: “siapa yang membunuhnya dengan senjata tajam, maka senjata itu akan di tusuk-tusukannya sendiri dengan tangannya ke perutnya di neraka untuk selama-lamanya; dan siapa yang bunuh diri dengan racun, maka dia akan meminumnya pula sedikit demi sedikit nanti di neraka, untuk selam-lamanya. Dan siapa yanga bunuh diri enggan menjatuhkan dari dari gunung, maka dia akan menjatuhkan dirinya pula nanti (beruang-ulang) keneraka untuk selama-lamanya.. 

Maka dari hadis diatas harusnya kita sadar bahwa prilaku menyakiti diri adalah sesuatu yang di benci Allah, dan akan di minta pertangung jawaban kelak. Jangan merasa dengan menyakiti diri bahkan berniat bunuh diri masalah akan selesai disitu. Ingat hidup itu hanya satu kali dan sangat sementara jika dibandingkan dengan akhirat yang disana kelak semua akan di perhitungkan.
THINK BEFORE ACTION GUY’S
Wallahu’alam bisawab.
Previous Post Next Post