Oleh : Alimah Izaura
Detak sepatu bersahutan
Meretas jalan berdebu
Udara dingin menusuk tulang
Memecah pagi nan bisu
Bersatu dengan riuhnya pemburu kereta
Berselengkang di sela-sela
Mencari celah tuk menapak biasa
Bergelantung hingga ibukota
Gawai dan suara pemandu bersahutan
Dari satu stasiun ke stasiun lanjutan
Sampai pada batas perjalanan
Turun berdesak saling bersikutan
Inilah perempuan-perempuan perkasa
Membelah sunyi pagi buta
Meninggalkan buah hati tercinta
Demi asa dan cita-cita
Bukan tanpa sebab laku mereka
Hidup sulit banyak biaya
Demi lanjutnya bahtera rumahtangga
Korban kan kesenangan sementara
Bogor, 11 Juni 2020
Post a Comment