Menyaksikan Kejatuhan Liberty


Goresan Pena Abu Mush'ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT)

Sekitar tiga hari yang lalu (5/6) publik AS dikejutkan dengan kejadian terobeknya bendera terbesar AS di dunia akibat badai. Tinggi tiang bendera 100 kaki lebih tinggi daripada patung Liberty.

Dengan ukuran 21 m dan berat 154 kg akhirnya terbelah dua. Berbagai sangkaan pun muncul bahwa kejadian itu mistis atau sebuah tanda buruk bagi AS terkait kejadian tewasnya Floyd dan viralnya tagar #BlackLivesMatter (nyawa orang kulit hitam berarti. (Www.indy100.com,5/6).

Akankah hal ini merupakan tanda buruk akan kejatuhan AS? Dulu ketika Rasulullah SAW lahir banyak kejadian luar biasa terjadi yang merupakan pertanda runtuhnya peradaban jahiliyah dan era baru datangnya Peradaban Islam.

Padamnya api sesembahan Majusi yang telah berkobar selama seribu tahun. Di tempat lain, air Danau 'A' yang dikultuskan orang-orang Persia tiba-tiba surut dan akhirnya kering. Sementara serambi-serambi istana Kisra (raja Persia) yang merupakan pusat kezaliman dan kekafiran dunia tiba-tiba retak dan runtuh.

Sementara itu, diriwayatkan bahwa pada malam kelahiran Nabi, bumi mengguncang sehingga berhala-berhala yang terpancang di sekitar Ka'bah jatuh bergelimpangan dan berhancuran.

Hancurnya pasukan gajah Abrahah oleh burung-burung ababil merupakan tanda-tanda akan datang Rasul akhir zaman. Kejadian spektakuler ini membentuk opini atau persepsi publik kala itu.

Kejadian spektakuler juga terjadi di negeri super bebas AS. Runtuhnya WTC dan Pentagon membuka bobrok AS sebagai negara perancang fitnah. Rekayasa terorisme dibuat dan dituduhkan kepada Kaum Muslimin dan kemudian AS menjajah secara militer negeri-negeri Kaum Muslimin seperti Irak, Afganistan, Suriah dll.

AS pun meminta maaf serangannya terhadap Irak adalah sebuah kekeliruan. Tidak ada senjata pemusnah massal dan kepala teroris Al Qaedah, Osama Bin Laden. Hingga saat ini dunia Islam masih dicengkram AS dan para sekutunya.

Lalu apakah Liberty akan runtuh? Sebuah patung lambang kebebasan AS. AS bukan mendukung kebebasan tetapi malah bebas menjajah negara-negara di dunia.

Lambang obor bukan lambang pengetahuan tetapi lambang membakar kebebasan negara lain khususnya dunia Islam. Lambang tujuh paku lancip pada topeng liberty bisa saja diartikan sebagai lambang penjajahan AS terhadap 7 benua dan eksploitasi 7 samudera.

AS ternyata negara angkuh yang rapuh dalam menangani masalah dalam dan luar negerinya. AS gagal membayar utang luar negerinya, mengatasi Corona, PHK 30 juta karyawan, gelombang rusuh karena penindasan warga negara kulit hitam.

Trump pun bingung dan galau. Apalagi diramalkan NIC bahwa Khilafah Islam akan datang dan menguasai dunia dengan rahmat.

Bisa saja dunia akan berpihak kepada Khilafah Islam seperti dulu negara-negara meminta Khilafah untuk lepas penjajahan Romawi. Khilafah akan menundukkan AS dan membebaskannya dari sistem kapitalisme.

Ketika AS disinari dengan Islam, maka liberty pun bisa saja langsung runtuh atau diruntuhkan. Seperti runtuhnya keangkuhan Persia dan Romawi Timur (Konstantinopel) pada masa kejayaan Khilafah Islam.

Dengan Khilafah, utang luar negeri, masalah ras, lapangan pekerjaan, Corona, dan kriminalitas bisa diselesaikan. Karena solusi Khilafah adalah solusi Islam yang baku berlaku sepanjang masa. Dan terbukti gemilang selama 14 abad dengan luas wilayah 2/3 dunia. []

Bumi Allah SWT, 8 Juni 2020

#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan

Post a Comment

Previous Post Next Post