Hore Sekolah Mulai Libur Lagi

Oleh: Bunda Alfi 
[Komunitas Ibu Peduli Generasi]


Rencana mendikbud untuk memulai sekolah   kembali pada pertengahan Juni ini, sejenak membuat aku gagap, pertama berteriak gembira, alhamdulillah penderitaan sebagai guru dadakan berakhir. Barangkali ini adalah kegembiraan sebagian besar para orang tua juga, mengingat, sekolah institusi formal yang digadang gadang sebagai pintu untuk meraih masa depan anak yang lebih baik, gara gara pandemi berubah menjadi kebijakan belajar dirumah saja dengan kurikulum yang dikirim oleh pihak sekolah ke rumah, dengan orang tua sebagai penanggung jawab bahwa anak telah belajar dan menyelesaikan tugas yang dikirim pihak sekolah. Bisa dibayangkan jika di keluarga tersebut ada 2-3 anak yang sekolah dengan beda tingkataan sekolah, belum lagi kapasitas orang tua untuk mengajar yang tidak memadai, sehingga memunculkan problema baru dalam rumah tangga.

Rumah sebagai sekolah informal berubah menjadi tempat yang menakutkan ,lebih banyak ibu yang berteriak karena pelajaran, dan anak yang menangis ketakutan karena mendadak orang tua berubah menjadi singa. Maka impian  kembali kesekolah bukan saja harapan orang tua, tapi juga keinginan anak.

Tetapi oopss..pandemi ini belum berakhir, jumlah penderita masih terus bertambah dengan signifikan, bahkan sebuah lembaga penelitian di Singapura  menyatakan pandemi baru berakhir bulan Oktober di Indonesia. Maka masih ada kemungkinan jumlah penderita masih terus bertambah dan belum memperlihatkan kecendrungan penurunan pertambahan penderita.

Akibatnya aku kembali gagap. Untuk apa buru buru kembali ke sekolah, pandemi belum berakhir. Kembali belajar di sekolah untuk kepentingan siapa? Adakah yang bermain dan mengambil keuntungan dalam situasi ini.

 Anak adalah harapan bangsa, di tangan mereka  kelangsungan negara ini akanditeruskan. Sebagai aset mereka tentu harus dilindungi, dipastikan keselamatanya dan dijamin pemenuhan kebutuhannya. Maka mengembalikan mereka ke sekolah tentu   harus dalam kondisi yang aman, karena apalah artinya ilmu yang diperoleh jika harus didapat dengan mempertaruhkan nyawa mereka.

Maka menjadi kewajiban negara untuk melindungi mereka dalam proses meraih ilmu tersebut. Hal yang akan menyebabkan mereka celaka harus dijauhkan, perlu protokol khusus yang akan melindungi mereka. ketika keluar rumah, diperjalanan, selama sekolah dan ketika kembali kerumah. Protokol khusus juga perlu disiapkan jika anak bording school,  berada jauh dari orang tua dan berada dalam kerumunan dan itu tidak akan mungkin mereka dapatkan jika pemerintah mencla mencle, sibuk merubah kebijakan sesuai keuntungan dan kepentingan bukan fokus pada masalah utama, mengakhiri pandemi dengan korban seminimal mungkin.

Mengembalikan anak ke sekolah dalam kondisi ini, maka patut di lihat kembali latar belakangnya. apakah sepadan mengorbankan mereka demi berjalannya roda ekonomi? apakah jatunhya korban pada anak tidak akan menular juga kepada orang di sekitar mereka? guru dan orang tua, pada akhirnya akan menjadi korban juga.

Siapun yang melihat fakta dengan jujur akan dapat melihat kebodohan yang sedang dipertontonkan oleh rezim saat ini. Cap ruwaiddhoh pun disematkan umat sebagai apresaisi atas berbagai tindakan dan kebijakan yang saling tolak belakang yang mereka lakukan. contohnya ya ini pandemi masih berjalan, ada himbauan untuk sosoial distancing, physical distancing, anak di suruh ke sekolah, sementara standar protokol kesehatan untuk anak dan sekolah belum di buat, sementara daerah menerapkan PSBB dengan waktu yang tidak bersamaan.

Selama sistem kapitalis neolibealis ini tidak diganti dengan sistem yang tidak memihak, memajukan semua umat yaitu sistem islam yang bersumber dari Allah SWT maka pergantian pemimpin tidak akan mengakhiri masalah pada umat. Umat hanya akan berpindah dari satu penderitaan kepada penderitaan lain, dari satu tuan kepada tuan lain.

Maka untuk mengakhiri pandemi ini kita butuh pemimpin yang menjalankan hukum Allah secara kaffah, tidak saja taat beribadah tapi juga mampu menyelesaikan masalah berdasarkan petunjuk rasuluullah.
Ee ...mak mak dah baca berita belum anak anak di Finlandia dan Perancis yang udah mulai masuk sekolah terpapar corona? iiii.... makin takut sama sistem ini. Rindu negara yang melindungi warganya, rindu pemimpin yang menjadi tameng bagi rakyatnya. Rindu....

Post a Comment

Previous Post Next Post