Shalat Fardlu

By : Fatin ASA
Siswi Kls 7 MTsN 1 Probolinggo

Guys! Kalian tau nggak tentang shalat fardlu? Ya pastinya taulah, kita sebagai umat Islam wajib tau… :)  Sekarang kita mau bahas tentang shalat fardhu guys…
Jadi shalat fardhu itu ada lima waktu yang pertama Isya’, yang kedua Shubuh, yang ketiga Dhuhur, yang keempat Ashar, dan yang ke lima Maghrib. Dari ke lima waktu shalat tadi ada pembagian waktunya guys…

Waktu Isya’ : Diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit Barat, hingga terbitnya Fajar Shiddiq di  langit Timur. Secara atronomis, waktu Isya’ merupakan kebalikan dari waktu Shubuh yaitu dimulai saat kedudukan matahari sebesar i di bawah horizon Barat sampai sebelum posisi matahari sebesar s dibawah horizon Timur.

Waktu Shubuh : Waktunya diawali saat Fajar Shiddiq sampai matahari terbit (syuruk). Fajar Shiddiq ialah terlihatnya cahaya putih yang melintang mengikuti garis lintang ufuk di  sebelah Timur akibat pantulan cahaya matahari oleh atmosfer. Menjelang pagi hari, fajar ditandai dengan adanya cahaya samar yang menjulang tinggi (vertikal) di horizon Timur yang disebut Fajar Kidzib atau Fajar Semu yang terjadi akibat pantulan cahaya matahari oleh debu partikel antar planet yang terletak antara Bumi dan Matahari. Setelah cahaya ini muncul beberapa menit kemudian cahaya ini hilang dan langit gelap kembali. Saat berikutnya barulah muncul cahaya menyebar di  cakrawala secara horizontal, dan inilah dinamakan Fajar Shiddiq.   atronomis Shubuh dimulai saat kedudukan matahari (s) sebesar 18 di bawah horizon Timur atau disebut dengan “atronomical twilight” sampai sebelum piringan atas matahari menyentuh horizon yang terlihat (ufuk hakiki/visible horizon). Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria sudut s=20 dengan alasan kepekaan mata manusia lebih tinggi saat pagi hari karena perubahan terjadi dari gelap ke terang.

Waktu Dhuhur : Disebut juga waktu Istiwa (zawaal) terjadi ketika matahari berada di  titik tertinggi. Istiwa juga dikenal dengan sebutan Tengah Hari (midday\noon). Pada saat Istiwa, mengerjakan ibadah sholat (baik wajib maupun sunnah) adalah haram. Waktu Dhuhur tiba sesaat setelah Istiwa yakni ketika matahari telah condong ke arah Barat. Waktu tengah hari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu. Secara atronomis, waktu Dhuhur dimulai ketika tepi piringan matahari telah keluar dari garis zenith, yakni garis yang menghubungkan antara pengamat dengan pusat letak matahari ketika berada di titik tertiggi (Istiwa). Secara teoretis, antar Istiwa dengan masuknya Dhuhur (d) membutuhkan waktu 2 menit, dan untuk faktor keamanan biasanya pada jadwal shalat waktu Dhuhur adalah 4 menit setelah Istiwa terjadi  atau d=1.

Waktu Ashar : Menurut Mazhab Syafi’i, Maliki, dan Hambali, waktu Ashar di awali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Sementara Madzab Imam Hanafi mendefinisikan waktu Ashar jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjng benda itu sendiri. Waktu Ashar dapat dihitung dengan algoritma tertentu yang menggunakan trigonometri tiga dimensi. Secara atronomis ketinggian matahari saat awal waktu Ashar dapat bervariasi tergantung posisi gerak tahunan matahari\ gerak musim. Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria waktu Ashar adalah saat panjang bayangan=panjang benda+panjang bayangan saat Istiwa. Dengan demikian besarnya sudut tinggi matahari waktu Ashar (a) bervariasi dari hari ke hari.

Waktu Maghrib : Diawali saat matahari terbenam di ufuk sampai hilangnya cahaya merah di langit Barat. Secara atronomis waktu Maghrib dimulai saat seluruh piringan matahari masuk ke horizon yang terlihat (ufuk Mar’i\visible horizon) sampai waktu Isya’ yaitu saat kedudukan matahari sebesar i dibawah horizon Barat. Di Indonesia khususnya Departemen Agama menganut kriteria sudut i=18 di bawah horizon Barat.

Nah… itu dia guys penentuan-penentuan shalat fardlu, jadi kita jangan sampe telat shalat ya guys ^v^  , shalat itu harus tepat dengan waktunya ya… tapi nggak cuman itu kita juga harus khusyu’ shalatnya, khusyu’? Khusyu’ itu apa sih…? Kalian bingung ya… :?

Khusyu’ itu ketenangan dan kepasrahan  terhadap Tuhan di  dalam melaksanakan ibadah, khususnya dalam shalat. Gitu guys! Kita harus khusyu’ dalam shalat, soal di  dalam shalat terlintas pikiran lain maka itu manusiawi. Yang penting jangan sampai rukun dan syarat sah shalat terganggu karena terlalu jauh terlena dan menghayal, terlebih jika ketiduran di dalam shalat. Bisa-bisa kita nggak sah guys… :(

Kalian para akhwat juga harus tau ketika kita shalat jika ada satu helai rambut keluar, shalat kita akan tidak sah atau batal, tapi jika kalian baru sadar ketika sesudah shalat maka shalat kalian tetap sah. Begitu guys… :)

#barubelajarjadipenulis
#07042020

Post a Comment

Previous Post Next Post