Abainya Prioritas Keselamatan Rakyat

Oleh: Analisa 
(Muslimah Peduli Generasi)

Dunia muram karena sudah beberapa bulan terakhir wabah virus corona menyerang penduduk dari seluruh penjuru dunia termasuk di dalamnya Indonesia, wabah corona telah masuk di Negeri ini dan telah banyak menelan korban. Menurut laman kompas tv sudah 1046 jiwa positif corona, 78 sembuh, 46 meninggal dunia.

Tentu saja semakin membuat masyarakat khawatir dan panik terkhusus bagi mereka yang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien corona, belum lagi masyarakat yang setiap harinya terbiasa bekerja diluar rumah tanpa alat pelindung diri.

Saat ini alat pelindung diri seperti masker, sanitizer, bahkan disenfektan merangkak naik, dan menjadi barang langka akibatnya masyarakat yang perpendapatan minim tidak mampu membeli alhasil memakai alat seadanya, dan bahkan memanfaatkan kreafitas dengan membuat alat pelindung sendiri. Banyaknya orang-orang culas dinegeri ini sehingga mudah sekali menimbun alat pelindung diri demi kepentingan pribadi.

Kemirisan makin menjadi tak kala tenaga medis yang menjadi garda terdepan terabaikan dengan menggunakan alat pelindung seadanya dengan berbahan kresek yang sangat jauh dari kata layak, padahal yang dihadapi bukan penyakit sepele tapi berakibat patal, menyebabkan tertular bahkan kematian menjadi ancaman bagi tenaga medis.

Kini peran negara seakan abai dan tidak tegas serta lamban dalam menyikapi dan meriaya rakyat ketika virus mungil ini mulai menjangkiti warga negaranya, sebelum virus ini masukpun seakan menganggap sepele dan bahkan dengan bangganya mengekspor APD kenegara tentangga, nyatanya setelah masuk ke negara ini barulah mulai kelabakan.

Walaupun salah satu wilayah memberikan fasilitas pulang ke hotel bagi tenaga medis yang bekerja, namun tidak menyeluruh didapat oleh tenaga medis hanya yang berada dibagian wilayah tertentu saja.

Begitulah ketika kita dihadapkan pada sistem yang salah, yang rusak dan merusak, Kapitalisme mengajarkan manusia hanya tunduk pada aturan manusia yang mengedepankan nafsu semata demi tertunainya kebahagiaan dunia yang hanya secuip saja. Padahal Islam sangat lengkap terperinci menyelesaikan segala permasalahan manusia. 

Tenaga medis lazimnya membutuhkan penanganan yang baik dan benar oleh negara agar mereka terlindungi dari bahaya dan saat mereka bekerja dilakukan dengan segenap jiwa dan rasa bahagia.

Dalam Islam ketika wabah terjadi, khalifah selaku periaya rakyat melakukan tugas pokok menjaga apabila rakyat  dihadapkan dengan kesulitan, khalifah langsung turun dan terjun memberikan himbauan, melockdown negara agar dapat menekan tumbuh virus yang berkeliaran, memberikan bantuan bahkan kebutuhan setiap harinya saat lockdown dimulai. Bahkan dihantarkan sampai kerumah rakyat masing-masing.

Begitula gambaran dalam Islam apabila diterapkan sistem lockdown bukan hanya saat terjadi wabah, namun seterusnya meriaya dalam segala aspek kehidupan SDM dan SDA dijaga hanya untuk kesejahteraan rakyat agar tidak kekurangan dan selalu dalam penjagaan.

Saatnya Islam kaffah harus diterapkan agar kita selalu diutamakan bukan selalu diabaikan.

Waallahu a'lam bishowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post