Relawan Irwandi-Nova Menilai Pernyataan Jubir Pemerintah Aceh Kurang Profesional



Aceh Timur-nusantaranews,Ditengah Wababah Virus Covid-19 melanda  masyarakat dunia, tidak terkecuali di Provinsi Aceh, masih ada sebagian oknum yang mengeluarkan informasi dan pernyataan yang membuat warga menjadi bingung dan  bertambah panik, Idealnya suatu informasi publik, baik menyangkut edukasi tentang virus Corona maupun aktifitas penanganannya, hendaknya harus diupayakan membawa kenyamanan dan kesejukan bagi masyarakat. Demikian disampaikan oleh Mukhtaruddin Maop selaku Ketua Relawan Irwandi Nova Bansigom Aceh, dalam menyikapi vitalnya pernyataan Jubir Pemerintah Aceh terhadap upaya Pemerintah Aceh untuk menyiapkan lahan kuburan massal untuk korban Virus Corona di Aceh, Minggu, 29 Maret 2020.

Mukhtaruddin Maop sangat menyesalkan statman Jubir Pemerintah Aceh saudara SAG. Menurutnya pernyataan tersebut sangat tidak bijak dan kurang beretika, dimana disaat Pemerintah Republik  Indonesia dalam sosialisasinya meminta masyarakat jangan panik dan tetap harus menjalankan kehidupan dengan optimisme yang tinggi, justru Pemerintah Aceh memberikan informasi yang membuat warga menjadi takut dan mencekam. Idealnya Pemerintah Aceh, saat ini berupaya mencari solusi bagaimana menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai untuk penanganan wabah ini, APD untuk para medis dan menstabilkan harga bahan pokok di pasar, sehingga masyarakat tidak semakin terpuruk akibat dampak domino yang ditimbulkan dari kondisi terburuk nantinya.

Lebih lanjut Ketua Relawan Bansogom Aceh ini mengungkapkan bahwa secara moral pihaknya malu dan menyesalkan pernyataan tersebut kalau itu benar, kenapa tidak? Coba dibandingkan, Maop seolah bertanya pada awal media " Cina saja yang negara komunis, saat wabah melanda negara tirai bambu tersebut, pemerintah komunis Cina yang pertama diburu adalah mendirikan rumah sakit terbesar dengan berbagai fasilitasnya, sebulan selesai. Kita di Aceh yang mengakui daerah Serambi Mekkah, malah proyek pengadaan tanah kuburan yang dikedepankan, inikan sangat miris dan membuat hati rakyat teriris". Padahal dalam situasi dan kondisi apapun pemerintah atau negara harus hadir  ditengah-tengah rakyat dalam bentu dan resiko apapun  sehingga masyarakat tidak disungguhkan informasi hoax yang tidak mendidik.

Mukhtaruddin Maop meminta kepada PLT. Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT untuk lebih selektif menempatkan pejabat yang berhubungan langsung dengan ranah publik. Seperti Tufoksinya seorang  juru bicara tentu harus memiliki kemampuan retorika dan bijak dalam memilih dan memilah bahasa dan info yang disampaikan, layak atau tidak. Menurut Maop PLT. Gubernur Aceh sudah saatnya mengevalusi oknum jubir tersebut, sebelum menuai buliyan yang akhirnya hilangnya kepercayaan masyarakat Aceh terhadap Pemerintah Aceh saat ini demikian ungkapnya.(*)

Post a Comment

Previous Post Next Post