39,3°C

By : Nurwanti

Cukup untuk melelehkan nyali ke titik paling tepi
Hingga jelas jatuh bayangan pada mati
Meski sempat tertata kuda-kuda kaki
39,3°C bergeming mengadili

39,3°C
Lebih mendidihkan ubun-ubun kala berpagut dengan kedunguan akut
Lebih memekakkan gendang telinga ketika bercengkrama dengan pelunturan aqidah yang nyata
Lebih mengasapkan cuping hidung ketika berkidung bersama propaganda Islamophobia yang merundung
Lebih menyesakkan paru-paru ketika berpadu bersama bujuk rayu para penipu

39,3°C
Tak lebih membuat nyeri dibanding carut marut korupsi
Tak lebih membuat perih dibanding jerit rakyat sebatas rintih
Tak lebih membuat gigil dibanding perilaku punggawa yang kian ganjil
Tak lebih membuat bibir meracau dibanding kebijakan para bijak bestari di atas ranjau

39,3°C
Sebatas angka di atas termometer
Pengukur suhu tubuh ringkih penopang negri
Yang tak lebih mahal dari harga kunyit, jahe, dan kencur
Yang tak lebih tinggi dari dolar yang merangkak ngeri

39,3°C
Aaaaakh...
Membuat resah?
Tidak!
Membuat gerah?
Tidak!
Membuat marah?
Tidak lagi!

Resahku melihat kau polah
Gerahku melihat kau berulah
Marahku melihat kau tak berubah
Tetap dalam angkuh dan pongah
Meski peringatan telah malih jadi musibah

39,3°C
Akh!

Post a Comment

Previous Post Next Post