Menepi Boleh, Menyerah Jangan !

By ; Hijriana H Djalil

Kita mungkin pernah berada dititik dimana kita merasa bahwa perjalanan menuju gerbong kemenangan itu terlalu melelahkan.

Jalanannya terjal, dipenuhi dengan duri, berakhir dengan luka, lalu darah. Air mata jadi teman, yang menemani langkah gontai. Murka serta caci maki jadi lagu lama dan berbagai pelik, yang menyayat.

Ada yang merespon luka biasa, ada juga yang merespon luka dengan meraung-raung seolah tak ada penawar.

Ah....
Jalan terjal ini menurut ku memang haruslah berliku, tak ada tempat yang jalanannya lurus-lurus saja, sebab tujuan yang tak ada jalan berliku didalamnya rasanya bakalan hambar, kenapa? Yah sebab tak ada cerita drama yang membuat kita mengingat betapa kita pernah se gigih itu menapaki jalan baik berliku, hingga kita bisa sampai pada titik ini.

Dan semua cerita dramatis tadi bisa menjadi penopang Ketika rapuh, jadi pengingat ketika jiwa mulai meragu pada perjuangan yang sudah akan berakhir pada kemenangan, "Sedikit lagi gerbong kemenangan sudah didepan sana menanti".

Kalau inginmu jalan yang mulus, berarti mungkin kamu salah arah. Salah jalan maksudku, sebab dahulu para Rasuldan Ambiya juga sama, melewati jalan yang kau tempuh. Penuh liku, luka, darah, dan tentunya air mata, atau mungkin lebih parah, seperti kehilangan orang terkasih atau hal yang dicintai jadi taruhannya.

Apakah kamu mengira kamu akan masuk surga? Padahal belum datang padamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa kesulitan dan kesempitan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. ( Al-Baqarah :214)

Ah semoga kamu tak melupa.

Bahwa segalanya adalah Skenario terbaik yang sedang Sang ilahi rancang, dan Tugasmu hanya satu menepi, rehat sejenak, lurus kan badanmu jika memang kau lelah, mundur sedikit kebelakang tak masalah, tapi bukan untuk pulang lalu kalah yah, tapi melangkah mundur ambil langkah lalu ancang-ancang untuk lari kedepan lebih laju.

Semoga kau tak menyerah yah, sedikit lagi kemenangan itu akan kita jamah, ada yang menanti di gerbong kemenangan sana, Kau boleh menepi tapi jangan menyerah yah. Sedikit lagi kita akan temui kemenangan, sedikit lagi.

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad; 7)

Post a Comment

Previous Post Next Post