Makna Persaudaraan Dalam Islam


By: Abu Mush'ab Al Fatih Bala
(Pemerhati Politik Asal NTT)

"Korban tewas akibat bentrokan di India meningkat jadi 38 orang" begitulah headline di berita VisiMuslim.org. Banyak juga video yang beredar bagaimana Masjid dirubuhkan dan lambang bulan sabit dicabut dan diganti dengan bendera hanoman.

Hanoman adalah kera dewa perang dalam mitologi Hindu India, Kalau di China ada juga dewa kera namanya Song Go Ku. Ada juga video yang beredar tentang Muslim India yang diserang massa radikal Hindu India dan begitu juga Muslimah India yang bercadar menyerukan jihad di India.

Melihat berita ini, simpati dalam negeri semakin bertambah banyak. Ada yang menyerukan jihad kepada dunia Muslim internasional dan ada juga yang memintah pemerintah mengirim pasukan.

Semua itu adalah rasa cinta kepada sesama Muslim seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW bahwa setiap Muslim itu bersaudara.
Hal ini diperkuat dalam Firman Allah SWT:

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٌ۬ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ

Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”. (QS Al Hujurat: 10).

Apabila satu sakit maka sakit pula yang lain. Jikalau ada yang berpendapat bahwa mengapa harus jauh-jauh ke India sedangkan kondisi dalam negeri saja tidak diperhatikan.

Ini pertanyaan yang keliru. Rasulullah SAW memerintahkan setiap Muslim untuk memerhatikan urusan kaum Muslimin di pagi hari. Sesuai hadis Rasulullah SAW, “Barangsiapa ( dari umatku ) yang ketika bangun pagi tidak memikirkan nasib umat, maka dia bukan umatku ( umat Nabi Muhammad Saw )”. HR. Ahmad.

Memikirkan nasib kaum Muslimin pada semua tempat baik dalam maupun luar negeri. Dan semua itu pasti berpahala.

Memikirkan nasib kaum Muslimin di Indonesia yang semakin miskin karena tingginya biaya hidup dan korupsi itu berpahala. Memikirkan jalan keluar bagi rakyat Palestina yang dijajah Israel, Muslim Thailand yang diserang militer negaranya juga berpahala.

Memikirkan cara menyudahi kekerasan rezim junta militer Myanmmar terhadap Muslim Myanmar yang hidup terlunta-lunta menjadi manusia perahu dan tewas tenggelam di laut; Muslim Uighur yang disetrum oleh rezim China; Muslim Suriah yang kehilangan rumah dan nyawa dan terakhir serangan radikal India terhadap Muslim India juga harus dipikirkan karena semua itu berpahala.

Malah kaum Muslim berdosa memikul dosa semua Kaum Muslimin di dunia jika tidak mencari cara untuk menyelamatkan saudara-saudaranya di seluruh dunia.

Rasulullah dalam bergaul dengan para sahabatnya tidak pernah membeda-bedakan kebangsaannya. Bilal yang berkulit hitam berbangsa Ethipio sama mulianya dengan Salman Al Farisi orang Persia yang berkulit putih. Semua sahabat sama entah berbangsa Arab mau pun Ajam (Non Arab). Semuanya dimanfaatkan potensinya untuk membela kejayaan Islam dan Kaum Muslimin.

Rasulullah SAW tak pernah mengangkat Bilal bin Rabah ra sebagai Duta orang Ethiopia; Salman Al Farisi ra sebagai Duta orang Persia atau Abu Bakar As Shiddiq ra sebagai duta orang Arab. Karena Rasulullah SAW paham kebangsaan bukan faktor kemuliaan seseorang tetapi ketakwaannya di mata Allah SWT.

Rasulullah SAW memerintahkan kaum Muslimin berperang melawan Kaum Yahudi yang melecehkan seorang wanita Muslimah. Kebiasaan ini dilanjutkan oleh kekhilafahan Islam, Khalifah Mu'tashim Billah yang menyelematkan seorang Muslimah dan mengalahkan 50.000 tentara Romawi di Amuria.

Jika sekarang Kaum Muslimin belum saling membela itu disebabkan oleh ketiadaan satu kepemimpinan global. Setiap Muslim masih disekat oleh garis-garis nasionalisme yang menganggap saudaranya seaqidah namun beda bangsa ini sebagai orang lain. Bahkan ada yang menganggap saudaranya musuh hanya karena berbeda latar belakang bangsa dan bendera ashobiyah. Oleh karena itu yang harus dilakukan Kaum Muslimin adalah bersatu sesuai metode dakwah Rasulullah SAW. Dalam satu kepemimpinan Umat Islam itu disegani dan mampu melindungi saudara-saudaranya di belahan bumi mana saja.[]

Bumi Allah SWT, 28 Februari 2020

#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan
#SaveMuslimIndia

Post a Comment

Previous Post Next Post