Virus Corona : Negara Adidaya Tak Berdaya

By : Cica
Penulis, Warga Masyarakat

Virus adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki ukuran sangat kecil, eksistensinya dapat dikatakan suatu benda mati dan sekaligus makhluk bernyawa. Hal ini dikarenakan sifat virus yang dapat di kristalkan atau tidak dapat berkembang apabila ia berada di luar sel makhluk hidup lainnya. Sedangkan jika virus sudah berada di dalam sel maka ia mampu berekembang karena memiliki salah satu ciri makhluk hidup yaitu DNA (deoksiribonukleat).

Baru-baru ini dunia dibuat terkejut dengan virus corona yang membuat kota Wuhan yang berada di China menjadi sepi. Hal ini dikarenakan ada yang sudah mengevakuasi diri keluar kota dan ada juga yang "terjebak" di rumah mereka masing-masing, dikarenakan takut terjangkit virus tersebut.

Liputan6.com, Sabtu 25 Januari 2020 mengabarkan, Sekitar 11 juta orang terisolasi di ibu kota Provinsi Hubei tersebut. Dikutip dari World of Buzz, mereka yang terlambat mengevakuasi diri ke luar kota memutuskan untuk berdiam diri di rumah. Tak heran kondisi kota ini seketika berubah menjadi seperti “kota hantu”.

Keangkuhan pemerintah China dengan Ideologi komunis yang diembannya yang mana tidak meyakini eksistensi atau keberadaan Allah, ditambah kedzolimannya terhadap minoritas muslim uighur yang berada di Xinjiang membuat China yang merupakan negara Adidaya kini menjadi tidak berdaya dikarenakan makhluk Allah yang berukuran sangat kecil.

Selain itu, dicurigai bahwa asal ditemukannya virus ini adalah di pasar satwa liar yang berada di kota Wuhan. Melansir dari Suar.ID (24/01/2020) , Pasar hewan di pusat wabah virus corona ditemukan telah menjual koala hidup, ular, tikus hingga anak serigala untuk dimakan sebelum akhirnya ditutup.

Padahal jika semua manusia yang ada di muka bumi ini yakin 100% dengan eksistensi atau keberadaan Allah sebagai yang Maha pencipta sehingga dengan keimanan itu membuat mereka taat kepada seluruh syariat yang Allah tetapkan, maka segala musibah termasuk wabah virus corona ini dapat dicegah dengan mematuhi perintah Allah di dalam Al Quran
Surat Al-Ma'idah ayat 3

حُرِّمَتْعَلَيْكُمُالْمَيْتَةُوَالدَّمُوَلَحْمُالْخِنْزِيرِوَمَآأُهِلَّلِغَيْرِاللَّهِبِهِۦوَالْمُنْخَنِقَةُوَالْمَوْقُوذَةُوَالْمُتَرَدِّيَةُوَالنَّطِيحَةُوَمَآأَكَلَالسَّبُعُإِلَّامَاذَكَّيْتُمْوَمَاذُبِحَعَلَىالنُّصُبِوَأَنْتَسْتَقْسِمُوابِالْأَزْلٰمِۚذٰلِكُمْفِسْقٌۗالْيَوْمَيَئِسَالَّذِينَكَفَرُوامِنْدِينِكُمْفَلَاتَخْشَوْهُمْوَاخْشَوْنِۚالْيَوْمَأَكْمَلْتُلَكُمْدِينَكُمْوَأَتْمَمْتُعَلَيْكُمْنِعْمَتِىوَرَضِيتُلَكُمُالْإِسْلٰمَدِينًاۚفَمَنِاضْطُرَّفِىمَخْمَصَةٍغَيْرَمُتَجَانِفٍلِّإِثْمٍۙفَإِنَّاللَّهَغَفُورٌرَّحِيمٌ

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Di Dalam hadits Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,

نَهَىرَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَعَنْكُلِّذِينَابٍمِنْالسِّبَاعِوَعَنْكُلِّذِيمِخْلَبٍمِنْالطَّيْرِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram.”( HR. Muslim, no. 1934)

Maka dapat kita saksikan musibah yang terjadi dikarenakan sebahagian manusia yang enggan untuk taat kepada SyariatNya. Merasa sombong di hadapaNYA menjadikan negara Adidaya itu kini menjadi tidak berdaya.
Sudah saatnya kini kita kembali kepada syariatNya. Aturan yang sempurna yang berasal dari Maha pencipta yaitu Allah subahanahuwata'ala. Kita dilarang untuk
memilih-milih syariat yang disuka dan mencampakkan syariat lainnya yang tidak disuka. Diterapkannya Syariat Islam dalam bingkai Khilafah adalah sesuatu yang akan menyelamatkan kehidupan di dunia dan sampai "pulang" ke akhirat.

Wallahualambissawab

Post a Comment

Previous Post Next Post