Konsep Pendidikan Pada Anak

Oleh : Asri Mulya
(Member Revowriter & WCWH)

Pernahkan kita sebagai orang tua mengingkari janji pada anak? Sengaja atau di sengaja pasti pernah ya. #janganberulang. Padahal dari riwayat HR.Bukhari, Rasulullah mengatakan" Cintailah anak-anak kecil dan sayangi mereka. Jika engkau menjanjikan sesuatu kepada mereka penuhilag janji itu. Karena mereka itu hanya dapat melihat, bahwa dirimulah yabg memberi rizki kepada mereka."

Anak-anak adalah titipan dari Allah, maka hendaklah sebagai orang tua harus memberikan pendidikan yang memberikan keteladanan dan pembiasaan yang baik kepada anak-anaknya dari perbuatan ataupun dari tutur katanya. Karena anak adalah peniru ulung, apa yang orang tua lakukan. 

Firman Allah SWT surat An-Nisa ayat 9:
"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunannya yang lemah dibelakang mereka, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh sebab itu hendaklah bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar".

Pernahkah kita orang tua marah-marah? Sepertinya hal ini sering ya dilakukan pada anak-anak. #tunjukdirisendiri.Karena menganggap anak tidak mau menuruti perintah orang tua. Padahal mungkin mereka belum memahami perintah orang tuanya. Akalnya pun terbatas.

Terkadang seringkali tanpa sadar saat kita lelah atau sedang mengalami masalah, saat anak-anak bertingkah. Kita melakukan salah dengan membentak bahkan kelepasan menyakiti fisiknya. Astagfirullah padahal itu secara tidak langsung membuat anak terluka dan itu akan membekas terus dihatinya.#sedih. 

Apabila orang tua tidak meminta maaf kepada anaknya. Bisa jadi anak akan menyimpan dendam sampai Ia dewasa. Sebaiknya orang tua dengan bijak menyadari kesalahannya dengan meminta maaf. Agar anak juga mencontohnya meminta maaf setiap melakukan kesalahan. Karena seringkali, apa yang orang tua lakukan lebih mudah ditiru oleh anak-anak daripada apa yang kita nasihatkan.

Hadits Rasulullah Saw: "Sesungguhnya barang siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi." (HR.Bukhari & Muslim)

Secara umum ada tujuh aspek yang perlu orang tua kenalkan dalam mendidik anak-anak, diantaranya:

1. Aspek Keimanan

Orang tua wajib mengenalkan anaknya kepada Allah sebagai Sang pencipta alam semesta, bahwa Allah itu Esa. Mengenalkan sejak dini perbuatan baik dan buruk, halal dan haram dalam hukum Islam. Tidak tertinggal orang tua selalu mengajarkan dan membiasakan ibadah yang diajarkan pada agamanya.

2. Aspek Akhlak/Moral/Value

Cerminan keimanan adalah akhlaknya. Maka orang tua sejak dini sebaiknya tanamkan Akhlak baik dan mulia pada anak. Dengan mengajarkan adab, konsep baik dan buruk, berbuat baik dan bertutur kata baik/jujur. Hingga kelak akan menjadi prilaku baik yang tertanam sampai anak menjadi dewasa, sebagai karakter pribadinya. Hal-hal baik seperti mengucapkan kata tolong, maaf dan terimakasih serta selalu berbuat jujur dalam setiap perkataan dan perbuatannya.

3. Aspek Fisik

Orang tua mengajarkan dan membimbing anaknya dengan pola hidup yang sehat seperti: olahraga, rajin membersihkan diri, menjaga pola makan (dengan makanan yang sehat, halal dan baik), menjaga lingkungan (bergaul dengan teman yang baik), tidak boleh membahayakan diri sendiri atau orang lain, menjaga dan mengobati penyakit.

4. Aspek akal/kognisi

Akal adalah harta yang paling berharga, gunakan 
akal untuk mengamati ciptaan Allah. Maka orang tua wajib memberikan ilmu kepada anaknya sejak dini untuk dapat dipelajari dari berbagai bidang ilmu, sebagai dasar pengetahuan dalam menjalani hidupnya sebagai arah dan pedoman. Karena menuntut ilmu adalah proses belajar disepanjang hidup. 

5. Aspek Kejiwaan

Orang tua melatih anak untuk menumbuhkan rasa percaya diri, menumbuhkan semangat untuk bertahan hidup, bersikap adil terhadap sesama, menerima kekurangan baik fisik maupun materi. Dan mengajarkan kemandirian, melatih anak mampu menjaga amanah yang diberikan. Hingga anak mampu hidup tanpa orang tua disampingnya dan hidup rukun dengan orang lain disekitarnya.

6. Aspek sosial

Anak diajarkan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan, menumbuhkan sikap kasih sayang, menjaga perasaan orang lain, tidak mengambil hak orang lain, mengikuti aturan yang ada dimasyarakat seperti budaya antri.

7. Aspek Pendidikan Seks

Islam telah memberikan rambu-rambu sebagai aturan untuk manusia termasuk hal-hal yang berhubungan dengan seks. Beritahukan kepada anak, bahwa Allah hanya menciptakan dua jenis kelamin saja yaitu laki-laki dan perempuan. Jika ada prilaku yang menyimpang dari keduanya itu dilarang Allah dan akan diazab. 

Orang tua mengenalkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari mulai batasan auratnya, cara berpakaian, bagian fisiknya bahwa laki-laki lebih kuat dari perempuan, hanya perempuan yang bisa hamil dan menyusui dsb. Ajarkan pula anak untuk menjaga dirinya menghindari dari hal pelecehan seksual yang dilakukan orang lain.

Dalam buku Manhaj Tarbiyah Islamiyah karangan Muhammad Quthb dan Tarbiyatul Aulad Fil Islam karya Abdullah Nasih 'Ulwan disampaikan. Ada beberapa metode pendidikan Islam:
Pertama adalah melalui keteladanan (Qudwah) dan pembiasaan (Aadah). Sebelum nasihat dan juga kritikan kepada anak-anak, orang tua sebaiknya memberikan keteladanan dan pembiasaan yang baik terlebih dulu. Karena dapat ditiru apa yang dilihatnya, dari orang tua sebagai orang terdekat mereka.

Kedua adalah nasihat (Mau'izhoh). Orang tua berkewajiban memberikan nasihat apabila anak melakukan suatu kesalahan atau yang memerlukan bimbingan. Karena anak belum mengerti dan memahami mana yang baik atau buruk yang mereka lakukan. Bila orang tua tidak menasihati anak saat melakukan kesalahan, maka akan menjadi pembiasaan buruk kepada anak tersebut bahwa kesalahan yang dilakukan itu tidak masalah dan menjadi suatu kewajaran, sampai ia dewasa. Hingga tidak memiliki jiwa merasa bersalah. Dan akan menyebabkan anak menjadi keras kepala dan merasa benar. Nasihat disini dilakukan dengan cara berdiskusi dengan anak.

Ketiga adalah mekanisme kontrol (Mulahazloh). Orang tua selain memberikan contoh dan pembiasaan baik serta memberikan nasihat juga harus tetap memiliki mekanisme kontrol dalam pengawasan mendidik anak. Itu merupakan tanggung jawab orang tua terhadap anak. Dan bisa melatih anak juga bertanggung jawab atas setiap tindakannya apabila melakukan kesalahan. Caranya dengan tetap menerapkan hukuman yang baik dan mendidik, sesuai usianya.

Demikian cara Islam dalam mengajarkan konsep mendidik anak. Segalanya Allah telah atur dalam Al-quran dan Al-hadis. Tinggal bagaimana orang tua untuk menerapkan dan mengaplikasikannya dalam hal memberikan pendidikan kepada anaknya. Agar menghasilkan anak yang memiliki keimanan dan mengetahui baik buruknya kehidupan. Hingga mampu bertahan menjadi pribadi yang berkarakter shaleh/shalihah.

Post a Comment

Previous Post Next Post