Jangan Campur Madu dan Racun

Oleh  : Hawilawati
(Member Pelita Revowriter)

---
"Saya nggak percaya herbal, sudah minum tetap saja badan masih terasa ngilu greges gitu" (perhatikan sebab-sebab herbal tidak optimal berkhasiat)

"Saya nggak percaya bekam, sudah coba 2-3 kali masih saja badan terasa berat, katanya bikin badan enak, tapi kok masih saja badan berat banget nih (haha kaya manggul batu 10 kg ya Mak)

"Saya nggak mau minum water lemon Infused lagi, jarum timbangan kok masih bertahan saja di atas angka 70-an" (haha mau nimbang pake ritual tutup muka dulu ya mak)

Teman, Ketika kita ingin sehat, mengkonsumsi apapun adalah pilihan. Namun tipikal manusia tidak sabar untuk menikmati sebuah proses penyembuhan. Tidak hanya itu saja, ternyata proses kuratif tidak dijalankan secara continue, ya sekali-kali saja, kalau ingin, ingat dan lagi mood baru diminum. Selebihnya blass.

Buruknya manusia, kalau serasa badan sehat, preventif diabaikan, kembali kepada kebiasaan pola makan tidak sehat.

Suhu Herbalis senantiasa mengingatkan. "Jangan mencampur adukkan antara madu dan racun", artinya kita minum herbal rutin, eh pola makan kita buruk, masih suka mengkonsumsi minuman yang tidak thoyyib (segala minuman yang mengandung benzoat, aspartam, dll), belum jenis kuliner yang lebih kaya asam dan miskin basa yang dominan kita konsumsi. Ya, jelas saja herbal tidak akan bekerja dengan optimal, karena kerjaannya dia hanya  berperang melawan dan mengusir toksin (racun) dalam tubuh, dan butuh waktu lagi untuk menyembuhkan dan meregenerasi sel-sel tubuh yang telah rusak akibat toksin. 

Bayangkan selama kita hidup, taruhlah 35 tahun. Berapa jumlah toksin yang mengendap dalam tubuh akibat pola makan buruk. Wow tentu banyak banget bukan?

Makanya jangan heran, jika zaman sekarang, banyak beredar penyakit degeneratif, apa itu penyakit degeneratif? Sederhananya  adalah penyakit  orang kaya turun  ke orang miskin, penyakit orangtua turun ke anak-anak.

Masih ingatkah  zaman dulu, kalau ada orang kaya meninggal, pasti indikasinya karena kena serangan jantung. Orang miskin paling sakitnya puyeng, batuk-batuk, flu, kadas kudis kurap yang kategorinya masih ringan, betul tidak? Obatnya cukup istirahat, cukup makan dan minum,  dikerik badannya dan minum tolak angin, Alhamdulillah segar kembali. 

Begitupun penyakit reumatik atau diabet, dulu hanya diidap orang tua saja, anak paling sakitnya demam, batuk, pilek, benjol, cukup di popolkan lumatan bawang merah, eh besoknya anak-anak lincah bermain lagi. Sekarang, anak-anak juga  sudah banyak terkena  nyeri otot, reumatik atau diabet. Itu semua akibat pola makan dan pola hidup tidak sehat.

Bukan rahasia umum lagi, saat ini pola makan  orang kaya dan miskin sama. Ya sama- sama suka Jungfood dan instan. Betul tidak?.

Nah sekarang sudah faham 1, 2 hari atau sebulan tentang Ath-Thibbun Nabawi. Masya Allah, rasanya  mau instan sembuh 1-2 hari atau sebulan juga, kira- kira bisa tidak ya?.Hmm, sementara toksin dalam tubuh  kita menumpuk sudah sekian tahun, tentu butuh waktu untuk mengusirnya bukan?

Prinsipnya, berbekam atau mengkonsumsi herbal tidak harus menunggu badan terkulai lemah di tempat tidur ya.  tetap jaga kesehatan tubuh sebagai bentuk preventif dari serangan berbagai bibit penyakit walau dalam keadaan tubuh fit.

Begitupun minum water lemon Infused atau water fruits Infused lainnya,  jangan saat nafas sudah terasa bengek ngak ngik nguk baru rutin minum ya. Setelah sehat, ups kembali lagi soft drink dihantam. Now, stop minuman kekinian ala anak muda yang dibland tidak  jelas kandungan gizinya ya, ingat teori yang sudah kita pelajari konsep makanan/minuman halal wa thoyyib berusaha harus kita amalkan, So muslim memang harus selektif mengkonsumsi makanan. Hijrah dari pola makan buruk ke pola makan sehat butuh ilmu dan kesabaran.

Tahukan teman, saat ini di Jepang telah membudayakan "meninggal tanpa membawa penyakit" artinya orang-orang Jepang menjalankan pola makan sehat agar masa tua mereka tetap sehat, dan meninggal bukan karena penyakit.

Karena saat ini jika orang meninggal pasti yang  ditanya " ia meninggal memangnya sakit apa?
Betul tidak pertanyaannya seperti itu. Nah orang Jepang tidak mau mati tersebab sebuah penyakit. Karenanya,  mereka senantiasa menjaga pola makan sehat dan konsumsi berbagai herba yang dibutuhkan.

Sementara dalam islam,  kita tahu bahwa meninggal adalah qodho Allah yang telah  ditetapkan ajalnya, baik sehat atau sakit jika sudah  waktu ajalnya maka Allah akan menyudahkan kehidupan dunia manusia.

Sudah menjalankan konsep makanan halal wa thoyyib, menghindari segala jenis makanan dan minuman yang mengandung toksin, lagi-lagi kok penyakit masih juga  betah di tubuh kita tidak mau minggat ya.Tetap positif thinking ya teman.

Insya Allah, tatkala Sunnah Rosulullah SAW dijalankan tetap dapat bonusnya,  ittibanya umat islam terhadap konsep makan ala Rosulullah SAW tetap mendatangkan maslahat dan pahala. Maasya Allah.

Dengan demikian seorang Muslim akan memiliki tubuh yang sehat dan kuat. Mau ibadah, banyak anak berdakwah, berjihad, berkarya akan mampu dijalankan. Muslim sehat dan kuat yang seperti inilah yang sangat dicintai Rosulullah SAW & Allah SWT.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.(HR.Muslim)

Selamat beraktivitas ya teman.
Awali segala aktivitas kita dengan basmalah dan positif selftalk.
Jangan lupa sebelum sarapan dan mau tidur minum lemon Infused ya.

Semoga Bermanfaat

Post a Comment

Previous Post Next Post