Toleransi Dalam Satir Yang Penuh Getir

By : Ummu Azka

Aku berada di lintasan masa
Dimana banyak peristiwa tak terduga
Saat bulan mengajarkan siang, ketika matahari ingin hadir saat malam.
Saling menukar keyakinan
Demi hanya sebuah gelaran
Toleransi

Wajahmu, dimana wajahmu?
Saat cermin tak lagi mengenalimu
Seperti apa sebenarnya rupamu?
Berbagai peran telah kau mainkan
Banyak topeng telah kau pakai
Hanya untuk sebuah gelaran
Toleransi

Kelap kelip lampu itu kau gembira
Ucap selamat kau haturkan
Berbagai persembahan kau berikan
Berharap damai kan menjelma
Hanya karena kau mengira
Toleransi

Sebentar lagi, terompet kau tiup
Petasan kau nyalakan
Gemerlap malam kau kunjungi
Berpesta ria sampai pagi
Inikah yang kau sebut
Toleransi?

Aku termenung dalam diam
Menyingkap raut sang malam
Tertatih kusibak tirai
Ternyata berisi kebohongan
Apa yang kau inginkan
Dari seonggok senyuman

Sementara di ujung sana
Darah saudaramu mengalir segar
Sakit yang teramat
Menahan tangis yang telah lama mengering
Inikah yang kau sebut
Toleransi?

Post a Comment

Previous Post Next Post