Pentingya Memilihkan Seorang Ibu Yang Baik Untuk Anak

By : Eka Trisnawati, S.Kom

Telah berjalan berabad-abad lamanya umat meneguk dari mata air keutamaan dari generasi terdahulu. Disebabkan mereka para sahabat berada pada petunjuk yang lurus.  Termasuk teladan dalam mendidik anak. Mendidik sebuah keluarga mencapai puncak kemuliaan hidup. Adalah keharusan menjadikan baginda Nabi dan para sahabat sebagai role model.

Rasulullah Muhammad Saw, telah memerintahkan dan mensyariatkan dalam pernikahan bahwa yang menjadi pertimbangan memilih pasangan adalah karena ketakwaannya. Demikian pula memilih wanita dilihat dari agamanya. Demikian pentingnya sebuah pernikahan ideal yang juga sangat berkaitan erat dengan pendidikan.

Contohnya saja, dari berbagai buku yang telah saya baca tentang pendidikan anak, hampir di awal bab selalu diawali dengan pernikahan yang ideal. Itu artinya, pendidikan pertama dan utama dibentuk dari kedua orangtua. 

Agama islam dengan syariatnya yang tinggi telah meletakkan kaidah, hukum-hukum dan adab-adab bagi seorang lelaki yang hendak melamar maupun wanita yang ingin dilamar. 

Dr Nasih Ulwan dalam bab pernikahan yang ideal menyampaikan, seandainya manusia mau  berjalan di atas petunjuknya dan berdiri di atas aturannya, maka pernikahan akan membuahkan rasa yang saling memahami, saling mencintai dan saling melengkapi. Karenanya akan lahir anak laki-laki dan perempuan yang berada pada puncak keimanan yang kuat, jasmani yang sehat, akhlak yang lurus, pikiran yang matang serta jiwa yang tenang dan jernih.

Karena alasana inilah Nabi menunjukkan kepada siapa saja yang memiliki keinginan untuk menikah maka hendaknya ia memilih pasangan dari kebagusan agamanya, supaya seorang istri nantinya bisa melaksanakan kewajibannya dengan sempurna dan melaksanakan apa yang menjadi hak suami dan anak-anak atas dirinya.

Dalam berbagai penelitian pun sebagaimana disebutkan Junaedy Alfan, seorang Peneliti dan Praktisi Pendidikan berbasis Adab & IT, beliau mengungkapkan bahwa dalam berbagai penelitian didapatkan kesimpulan bahwa rumah adalah tempat pendidikan yg paling efektif dan memiliki porsi paling dominan dalam membentuk karakter seseorang. Seperti apa model anak tergantung seperti apa pola pendidikan di rumah oleh orang tuanya khususnya bagaimana ibunya.

Beliau menjelaskan pula, bahwa para Ibu dari ummatus salaf telah membuktikan peran itu dalam melahirkan imam imam besar yg kita kenal sepanjang zaman. Siapa yang mengajarkan Imam syafi’i kecil umur tujuh tahun sudah hapal alquran dan membawa hijrah ke Mekah untuk belajar berbagai disiplin Ilmu?

Siapa yang memandikan Imam Malik kecil pagi-pagi dan memakaikan pakaian lalu menyuruhnya pergi belajar adab dan ilmu kepada gurunya? Siapa yang mendorong dan membawa imam Bukhari kecil ke Mekah untuk belajar hadis? Siapa yang menghabiskan harta yang banyak untuk pendidikan guru imam Malik Rabi’atur Ra’yi?

Mereka adalah wanita janda, ibu imam Syafi’i, ibu imam Ahmad, Ibu Imam Bukhari, ibu Rabi’atur Ra’yi ditinggal suami berjihad sejak hamil sampai tua baru ketemu. Demikianlah dahsyat, penting dan besarnya pengaruh seorang calon ibu dan terlebih saat menjadi ibu dalam membentuk karakter dan kesuksesan anak-anaknya kelak.

Bukan hanya itu, orangtua adalah faktor besar yang menyebabkan terjadinya kenakalan pada anak. Karenanya hendaknya seorang ibu dan calon ibu memperhatikan perannya kelak dalam memikul amanah dan melaksanakan tanggung jawab terhadap orang yang harus ia pelihara dan didik itu.

Bukankah baginda Nabi berpesan, ibu adalah seorang pemimpin di dalam rumah suaminya dan ia bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Tanggung jawab rumah dan keluarga bukan hanya peran seorang bapak seorang diri. Ibu dan bapak harusnya bekerja bersama dan saling tolong menolong dalam menyiapkan generasi dan menididik anak-anak.
Karena itu, jika ibu lebih mementingkan karirnya dan seorang bapak meremehkan tanggung jawab mengarahkan dan mendidik anak, maka anaknya tidak berbeda dengan anak yatim. Bahkan DR Nashih Ulwan mengatakan bahwa anak yang yang kedua orangtuanya seperti ini akan menghasilkan anak yang menjadi sebab kerusakan umat. Naudzubillah, bukankah ini adalah musibah.

Semoga kita semua dimampukan menjadi umat yang kokoh dalam membangun peradaban, menebar ilmu. Semoga kita bisa menjadi orangtua dan pendidik yang mampu berjalan di atas jalan yang lurus dalam mendidik anak. Sehingga kelak kita bisa menyaksikan anak-anak dan generasi kita bagaikan malaikat dalam hal kejernihan jiwa dan ketaatan pada perintah rabbnya. Serta mereka menjadi teladan bagi orang lain dalam setiap kemuliaan.

Biodata Singkat:
Pengajar di Madrasah Ibtidaiyyah. Bisa berhubungan dengan saya lewat Emal ekasalsabila95@gmail.com, IG @eka_trisnawatianwar fb: Eka Shalihah

Post a Comment

Previous Post Next Post