Nirdawati : Payakumbuh Botuang Festival 3 2019 Sebagai Wadah Promosi dan Motivasi Menuju Ecraft


N3 Payakumbuh - Jelang dibukanya Payakumbuh Botuang Festival  (PBF) Ke 3 pada Sabtu tanggal 7 Desember 2019 sebagai rangkaian iven memeriahkan HUT Kota Payakumbuh ke 49 tahun 2019, Plt. Kepala Disparpora, Andiko Jumarel dan jajarannya selaku leading sector menggelar temu ramah dengan awak media Balai Wartawan Luak Limopuluah di Lantai II Ngalau de Resto, Jumat (06/12'2019) siang. Selain Awak Media, Temu ramah ini juga dihadiri Kepala Dinas Kominfo diwakili Kabid Humas Irwan Suwandi. (Botuang = bambu) 

Dalam laporannnya sekaligus moderator temu ramah, Kabid kebudayaan Nirdawati akrab disapa Bunda menerangkan bahwa PBF 3 tahun 2019 adalah sebagai wadah promosi daerah yang harus diketahui publik. Untuk itu panitia pelaksana merangkul awak media sebagai publikasi publik. 

"Sehebat apapun Prestasi tanpa publikasi tiada arti,"ucap Nirdawati. 

Sementara Plt. Kepala Disparpora Andiko Jumarel menerangkan bahwa PBF adalah agenda Pemko Payakumbuh guna promosi daerah dan wadah motivasi pengrajin bambu, khususnya pengrajin bambu di Kenagarian Aur Kuning.
"Pelaksanaan PBF ke 3 tanggal 7-8 Desember 2019 di Panorama Ampangan adalah sebagai langkah dari Pemko Payakumbuh dalam rangka memotivasi pengrajin bambu guna meningkatkan taraf ekonomi. Dalam arti kata Ecraft, yakni bentuk kreasi kerajinan bambunya bisa menjadi nilai jual di pasar Nasional dan internasional,"terang Andiko Jumarel.

Dijelaskan Plt. Kadisparpora ini, dengan adanya kerjasama publikasi, diharapkan bisa menggaek wisatawan lokal dan mancanegara ke Payakumbuh.

"Untuk PBF 3 ini,  setidaknya ada 700batang betung telah disiapkan pemuda bersama CEO yang kita rangkul. Pokoknya semua ornamen PBF 3, murni dari botuang. Dari botuang, pengrajin bisa menghasilkan karya artistik bernilai jual tinggi, seperti Mobiler dan sebagainya,"imbuhnya.

Dikatakan, Pemko Payakumbuh mengakui, dua kali PBF belum berdampak nyata, tapi tahap promosi daerah sudah dimulai. Warga sudah giatkan semuanya. Berawal dari penanaman aua kuniang (aur kuning) sejak tahun lalu. Diharapkan pengrajin bambu masih tradisional kedepannya bisa lebih kreatif lagi, sehingga kerajinan itu berada didepan dan bisa dipatenkan. Perlu diingat, pemerintah sudah mengeluarkan biaya besar guna memotivasi warga untuk semakin kreatif dan berpikiran maju kedepan.
"Di tahun ketiga, terwujudnya promosi daerah Pemko Payakumbuh sengaja meramaikan PBF dengan mendatangkan artis Minang dan aktivis seni bambu dari nasional. Seperti dari Bengkulu dari Jambi, Riau dan dari Sumbar sendiri. 

Menyukseskan PBF, Kabid Humas Irwan Suwandi kesempatan itu juga berharap bantuan awak media.

"PBF 3, adalah serangkain kegiatan dari sekian banyak iven, untuk menggelorakan semangat warga di HUT Kota Payakumbuh ke 49. Insyaallah tahun depan akan lebih mewah lagi karena tahun depan  adalah emasnya. Meski disparpora adalah leadnya, namun tugas kita menyukseskan bersama termasuk awak media, bisa terpublikasikan. Semoga HUT ini meriah dan dikenang,"sebut Kabid Humas. (rstp)

Post a Comment

Previous Post Next Post