Ketika Cinta Bukan Karena Allah

Oleh : Sucianda Inggria S.Pd.I

Entah apa yang merasuki ridhayatul khaer yang begitu teganya menghabisi nyawa Asmaul Husna yang tengah hamil 4 bulan hasil hubungan terlarang dua mahasiswa ini. https://m.detik.com/news/berita/d-4824278/pembunuh-mahasiswi-uin-makassar-yang-hamil-jadi-tersangka

Lagi kasus pembunuhan karena cinta terlarang kembali terjadi. Dua sejoli dimabuk asmara terperosok kedalam lubang perzinahan. Bukan kisah manis yang tertulis, sebaliknya kisah tragis yang miris. Sudahlah berzinah membunuh kemudian.

Inilah akhir cerita ketika cinta bukan karena Allah. Cinta menjadi liar mengikuti hawa nafsu manusia. Inilah cinta yang terasuki virus liberalisme dan hedonisme. Virus yang sudah menggejala di kalangan remaja. Hidup serba bebas dan tanpa batas dipuja-puja. Budaya serba boleh menjadi pilihan. Akibatnya, seks diluar nikah pun lumrah.

Berbeda ketika cinta karena Allah. Cinta itu senantiasa dijaga mengikuti aturanNya. Jelas Allah SWT mengatur agar cinta tidak ternoda yaitu dengan mengharamkan pacaran. Haramnya pacaran terdapat dalam surat alisro ayat 32

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32)

Dalam ayat ini Allah SWT dengan tegas melarang mendekati zina. Yang termasuk aktivitas mendekati zina yaitu pacaran. 

Oleh karena itu cinta tidak boleh dibebaskan mengikuti hawa nafsu, akan tetapi cinta harus terikat dengan aturan Allah SWT. Jangan sampai cinta ternodai faham liberalisme dan hedonisme yang terbukti merusak. Saatnya kita buang faham-faham yang merusak dan kembali pada aturan Allah SWT. Insya Allah akan memberikan kebaikan untuk manusia.

Post a Comment

Previous Post Next Post