Deradikalisasi Membungkam Sikap Kritis

By : Ummu Aisyah

Kata radikalisme tak ada habisnya diperbincangkan di negeri yang kita cintai ini. Dan yang paling mengherankan kata/istilah tersebut di era rezim saat ini menempati posisi paling atas dibandingkan kasus - kasus lain yang membuat negara kita semakin terpuruk baik dari segi perekonomian sampai tatanan kehidupan sebagai dampak dari penerapan sistem yang tidak berasal dari Sang Khaliq. Adapun isu perguruan tinggi, organisasi masyarakat dan lingkungan lembaga pemerintah yang telah terpapar paham radikal bukanlah barang baru sekarang saja. Akan tetapi isu radikalisme dipakai untuk menyerang Institusi lembaga penegak hukum seperti Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) baru pertama kali terjadi di era pemerintahan yang sekarang ini. Dari serentetan kejadian- kejadian teror lagi - lagi selalu dikaitkan pelaku adalah anggota jama'ah Islam.

Meskipun benar si pelaku beragama islam, namun dapat dipastikan islamnya tidak sesuai perintah Allah dan yang dicontohkan Rasulullah. Namun bukan berarti bagi sebagian jama'ah islam yang berpegang teguh kepada ajaran islam dengan berusaha menerapkan syari'at secara totalitas baik secara individu, masyarakat dan negara dengan melakukan amar ma'ruf nahi munkar kepada penguasa lantas dikatakan kelompok radikalisme yang membahayakan negara. Terlebih bagi siapa saja yang kritis, beda ideologi (pandangan hidup), beda pemikiran, pendapat ataupun sikap dengan pemerintah juga dianggap radikalisme yang harus diwaspadai bahkan dibubarkan.

Padahal kekritisan pemikiran umat yang positif sangat dibutuhkan demi berjalannya roda pemerintahan sesuai fitrah manusia. Namun sikap pemerintah yang terkesan anti dengan kritik dan telah membungkam suara mahasiswa yang melakukan demo atas RUU bermasalah. Sudah seharusnya sebagai hamba Allah kita menjalankan perintah Allah secara kaffah, termasuk amar ma'ruf nahi munkar baik kepada penguasa, pejabat pemerintah, ulama maupun masyarakat biasa.

Sikap kritis umat terhadap penguasa seharusnya berdasarkan perintah syara' yang pasti datang dari Sang Khaliq dan bukan bersandar kepada sistem Demokrasi - Liberal. Islam adalah agama nasehat sebagaimana di dalam HR.Muslim no.55 : Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad - Daari r.a ia berkata bahwa Nabi SAW bersabda, " Agama adalah nasihat", kami bertanya, Untuk siapa? Beliau menjawab : " Bagi Allah, bagi kitab - Nya, bagi rosul - Nya, bagi pemimpin - pemimpin kaum muslimin serta bagi umat islam umumnya. 
Wallahu'alam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post