Jeli Dalam Memilih Teman

Oleh: Sumiati  
(Praktisi Pendidikan dan Member AMK )

Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan oleh Allah ta'ala, manusia tidak bisa hidup sendiri, ini adalah fitrahnya. Nah, dalam kehidupan sehari-hari pun, manusia membutuhkan teman untuk menyambung silaturahmi antar sesama muslim. 

Dalam memilih teman pun harus memperhatikan dengan baik, jangan sampai teman itu membawa pengaruh buruk pada diri kita. 
Karena teman ada yang mendukung kita, ada juga yang tidak. Ada kalanya berpura-pura mendukung, tapi di belakang kita ia menikam.

Untuk itu dalam hal memilih teman sebaiknya tidak sembarangan. Namun kita juga tidak boleh memperlihatkan ketidaksukaan kita terhadap orang lain. Tetaplah bersikap baik kepada setiap orang dan disisi lain kita harus peka dengan lingkungan di sekitar kita. Firman Allah ta’ala  mengenai pentingnya silaturahmi seperti layaknya dengan teman :

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An Nisa : 1)

Terkadang faktanya kita tidak teliti dalam memilih teman, sering tanpa di sadari berbicara atau berprilaku seperti temannya tapi ia tidak sadar, ketika tidak memilah teman, berteman dengan orang yang berkarakter preman, walaupun kita orang yang baik, lembut, santun, namun karena pengaruh teman ia tidak sadar prilakunya sudah tidak seperti dirinya. Pantas Rasulullah saw berpesan dalam haditsnya "jika berteman dengan pandai besi, maka akan kecipratan panasnya, berteman dengan penjual minyak wangi, maka akan kecipratan wanginya" itulah hadits Rasulullah saw yang harus kita perhatikan. Jangan-jangan diri kita menjadi pribadi tidak baik, karena terpengaruh oleh teman.

Berikutnya FirmanNya: 
“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” (QS. Ar Ra’du : 21)

Inilah barakah berteman. 

Berikutnya kita juga harus menimbang dan mengukur amal kita, karena setiap apa yang kita lakukan akan di hisab oleh Allaah ta'ala. Hendaklah prilaku kita bernilai pahala sebagaimana Firman-Nya:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Ad-Dzariyat : 56)

“Ibadah terdiri dari ibadah murni (mahdhah) dan ibadah tidak murni (ghairu mahdhah). Ibadah mahdhah adalah ibadah yang telah ditentukan oleh Allah, bentuk, kadar, atau waktunya, seperti shalat, zakat, puasa dan haji. Ibadah ghairu mahdhah adalah segala aktivitas lahir dan batin manusia yang dimaksudkannya untuk mendekatkan diri kepada Allah.”

Islam mengajarkan kita bergaul yang baik, memilih komunitas yang baik, sebagaimana Firman-Nya:
“Bukanlah kebaikan bahwa kamu menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat, tetapi yang sebenarnya kebaikan ialah yang beriman kepada Allah swt. dan Hari Kemudian dan malaikat-malaikat dan Kitab dan nabi-nabi, dan memberikan harta atas kecintaan kepada-Nya, kepada kaum kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan orang musafir, dan mereka yang meminta sedekah dan untuk memerdekakan hamba sahaya; dan orang-orang yang mendirikan shalat dan membayar zakat; dan orang-orang yang menepati janji mereka bila mereka berjanji, dan mereka yang sabar dalam kesusahan  dan kesengsaraan, dan tabah dalam masa perang; merekalah orang-orang yang benar dan merekalah orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. 2 : 178).

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah SWT, dan hendaklah bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah : 119)

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri. (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Itulah Islam menjadi solusi dalam berbagai masalah, baik kecil maupun besar.

Wallaahu a'lam bishawab.
Previous Post Next Post