Islam Bukan Ajaran Yang Menakutkan

Oleh: Rini Astutik
(Pemerhati Sosial)

Pernyataan Mentri Agama (Menag) yang akan segera melakukan investigasi terhadap pengibaran bendera Al Liwa & Ar Royah yang dilakukan oleh siswa/siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) menambah daftar panjang kasus tentang pelarangan simbol-simbol Islam (Tempo.com)

Belum lagi adanya kasus pelarangan pemakaian cadar seorang mahasiswi oleh Rektor UIN? dan tentang rencana pemerintah yang akan menghapuskan pelajaran pendidikan Agama Islam di sekolah menunjukkan sebegitu dahsyatnya framing jahat yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Mereka tidak akan pernah berhenti mencari celah untuk terus membenturkan Islam dengan Radikalisme.

Dari hasil lembaga survei yang menyoroti masalah keagamaan dan kehidupan sosial yang bermarkas di Washington DS menemukan adanya pelarangan tersebut tidak hanya ditemukan di bawah rezim otoriter di Indonesia saja, akan tetapi juga di negara-negara Eropa (Viva.co.id)

Selama kurun waktu tahun 2007 s/d tahun 2017 terdapat orang-orang kristen yang dilecehkan di 143 Negara. Sedangkan, orang-orang muslim di 140 negara. Pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah mencakup undang-undang, kebijakan dan tindakan oleh oknum pejabat negara yang membatasi keyakinan dan praktek keagamaan meningkat tajam di seluruh dunia. Salah satunya seperti di Uighur dan Rohingya. Adapun pada tahun 2017 terdapat 56 negara mengalami konflik sosial yang melibatkan agama. Jumlah ini naik 39 pada tahun 2007 (Viva.co.id)

Demokrasi memang dikenal sebagai paham yang mengagungkan kebebasan. Siapa saja bebas dan berhak berekspresi  sesuai dengan keinginannya selama dia tidak mengganggu orang lain. Tapi pada faktanya Itu hanyalah ilusi. Keharaman bercadar hanya ada dalam sistem Demokrasi dan itu setali tiga uang dengan jargon yg diusungnya. Selain menganggap wanita bercadar orang yang “radikal“ juga seringkali dikaitkan dengan teroris. Sungguh itu adalah penghinaan dan Pelecehan terhadap wanita serta penistaan terhadap ajaran Islam.

Lantas ke mana makna sila pertama dalam Pancasila yaitu "Ketuhanan yang Maha Esa" jika pemerintah sendiri takut terhadap ajaran Islam. Mereka justru semakin gencar melarang dan membubarkan ormas-ormas Islam yang dianggap berseberangan dengannya. Maka jelas ini adalah bukti bahwa rezim saat ini sudah terjangkiti dengan Islamphobia.

Sungguh, betapa hidup di Indonesia jadi menyeramkan ketika banyak kegiatan-kegiatan rakyat yang dicurigai sebagai perbuatan-perbuatan yang menentang bahkan dianggap radikal. Tentu sangat berbahaya jika ummat Islam terpengaruh dengan pemikiran ini. Ia akan menjadi penentang tegaknya Khilafah. Lebih berbahaya lagi jika penyakit akut ini menjangkiti pemimpin muslim. Maka dengan kekuasaanya ia akan menindak segala hal yang terkait dengan simbol dan ajaran Islam termasuk Khilafah.  Pemimpin muslim diminta musuh Islam untuk menghadang saudara muslimnya sendiri. 

Berbagai program de-radikalisme/moderasi Islam sebagai perwujudan dari Islamofobia akan terus dijalankan pemerintah. Sebagai akibatnya akan ada hambatan dalam memahamkan ummat terhadap Islam yang benar. Sangat mustahil jika berlandasan pada hukum buatan manusia mampu menyelesaikan berbagai persoalan persoalan yang ada. Yang harus dilakukan adalah memahamkan ummat agar mau terlikat kepada hukum sya’ra yg pada Alqur’an dan Sunnah.

Dalam Islam, sebuah negara yang mau terikat pada hukum sya’ra yang berlandaskan pada Alquran dan Sunnah akan mampu mendidik ummat dengan pemikiran Islaml. Akidah dan keterikatannya dengan syariah Islam akan menjadi kuat, luhur tinggi akhlaknya. Ia tidak mudah terpengaruh oleh propoganda jahat dari musuh baik dari media ataupun saat berinteraksi melalui perdagangan sebagai implementasi kebijakan Politik Luar Negri. Sehingga tidak akan ada ruang bagi musuh-musuh Islam dan itu hanya akan bisa terwujud melalui sistem pemerintahan Khilafah. 

Islam bukanlah suatu ajaran yang menakutkan tapi Islam adalah “Rahmatan LiL Alamin" Rahmat bagi seluruh Alam. Dan hendaklah setiap muslim mewujudkan kecintaannya pada Islam dengan melaksanakan syariah Rasul Muhammad SAW. Secara menyeluruh di tengah kehidupan ini. Wallahu a’lam bi ash shawab .
Previous Post Next Post