Investasi: Mengukuhkan Imperialisme Asing



Oleh : Jasli La Jate 
(Member Akademi Menulis Kreatif)

Investasi menjadi salah satu topik utama dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa. Investasi adalah salah satu pembuka jalan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Karena investasi begitu urgen, baru-baru ini rezim terpilih menegaskan pihaknya akan membuka seluas-luasnya investasi karena berpengaruh terhadap negeri ini terutama pada lapangan pekerjaan.

Dilansir oleh cnnindonesia.com (14/07/2019), dalam acara syukuran nasional 2019, presiden Jokowi melalui pidato kebangsaannya menuturkan, investasi berguna untuk pembukaan lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

"Jangan ada yang alergi terhadap investasi. Karena dengan inilah lapangan kerja terbuka sebesar-besarnya," kata Jokowi dalam acara tersebut di Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (14/7).

Benarkah investasi menjadi ladang pembuka bagi lapangan pekerjaan? Apakah dengan terbukanya lapangan pekerjaan akan mengurangi pengangguran? Benarkah investasi menjadikan ekonomi suatu bangsa bisa tumbuh berkembang? Sejumlah tanya butuh jawaban.

Investasi Alat Penjajah

Investasi memang menjadi jalan alternatif bagi suatu negara berkembang. Investasi menjadi solusi bagi pembangunan suatu negara. Namun sebenarnya di sinilah jelinya negara memilih jenis investasi dan memutuskan segala bentuk kerja sama yang merugikan.

Karena tak selamanya investasi hanya berkaitan dengan terbuka lapangan pekerjaan secara luas. Seperti investasi turnkey project yang mengharuskan para pekerja dan bahan baku dari negara asalnya. 

Jika betul investasi membuka lapangan pekerjaan. Harusnya angka pengangguran semakin berkurang. Nyatanya pada Februari 2019, 6,82 juta orang. Angka kemiskinan per Maret 2019, 9,41 % setara dengan 25,14 juta orang (cnnindonesia.com)

Inilah akibatnya jika pengelolaan sumber daya alam masih sesuai sistem ekonomi liberal ala kapitalisme. Seluruh tambang vital seperti batu bara, minyak, emas dan sebagainya dikuasi para kapitalis.

Berbeda dengan Islam dengan aturannya yang lengkap. Termasuk sistem ekonomi syariahnya. Seluruh hasil kekayaan alam dikelola oleh negara baik yang langsung bisa dinikmati seperti garam juga yang perlu eksplorasi seperti minyak, semuanya harus dikelola sesuai syariat.

Sehingga pembangunan bisa dilakukan tanpa bergantung pada pihak asing. Hasil kekayaan alam ini akan dikembalikan dalam bentuk seperti pendidikan, kesehatan juga dalam bentuk pembangunan umum seperti jalan, jembatan dan sebagainya. Dengan pengelolaan seperti ini, membuat negara kuat, mandiri dan bebas dari intervensi asing. Semua ini hanya bisa diterapkan dalam sistem Islam itu sendiri. 
Wallahu a'lam bishshawab.
Previous Post Next Post