Investigasi Sang Panji. Upaya Menghadang Kebangkitan!

Oleh : Isma Adwa Khaira 
Lingkar Pendidik Peradaban

Berkibarnya bendera tauhid di MAN 1 Sukabumi menjadi viral dijagad media sosial baru-baru ini. Wakil ketua komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily mengomentari hal ini dan meminta Menteri Agama segera mengkonfirmasi terkait bendera yang menurutnya identik dengan organisasi terlarang.

Respon cepat diberikan oleh Kemenag dengan menurunkan langsung tim khusus pusat untuk menginvestigasi sekolah tersebut. Tidak butuh waktu lama, penjelasan atas kejadian inipun menemui titik temu. 

Bahwa pengibaran bendera arroya yang berwarna hitam dan al liwa yang berwarna putih hanya sekedar pemikat untuk para murid baru agar mengikuti kegiatan Remaja Masjid di Sekolah tersebut. Tidak ada hubungannya dengan radikalisme ataupun organisasi terlarang di sekolah tersebut.

Atas kejadian ini sosialisasi diberikan agar tidak ada yang mengibarkan bendera yang identik dengan organisasi terlarang. Dan mencegah pelajar terpapar Radikalisme. Dan kegiatan disekolah-sekolah mulai dipantau dengan penjagaan yang ketat.

Ironi. Benar-benar ironi ditengah perkembangan dunia informasi yang kian tidak memiliki batas. Dimana bendera yang dianggap terlarang itu adalah bendera tauhid dengan makna sejarah serta perjuangan yang begitu heroik. Bahkan dengan panji itulah Islam ditegakkan. 

Mengapa pengibaran bendera Rasulullah dianggap sebagai sebuah kriminalitas dengan penginvestigasian? Padahal kematian kita berada dibawah tulisan tauhid ini. Sementara, untuk bendera kaum sodom bebas berkibar tanpa ada kriminalisasi. Bahkan mereka diberi ruang untuk menyebarkan penyakit mereka ditengah masyarakat. Miris!

Sistem Kapitalisme. Inilah yang diusung oleh negeri ini hingga mereka menjadi anti dengan apapun yang berkaitan dengan Islam. Dimana kehidupan mereka hanya berpusat pada manfaat dunia semata. Sementara agama tidak memberikan mereka manfaat seperti yang mereka inginkan. Apalagi Agama Islam yang jelas menjelaskan dunia hanya senda gurau dan permainan. Sesungguhnya dunia hanya tempat sementara bukan kehidupan abadi. Tidaklah kita mengejar kehidupan dunia untuk menumpuk-numpuk harta. Hingga penyakit cinta harta dan takut mati menjangkiti kaum muslimin.

Pandangan Kapitalisme yang menjadi tolak ukur benar dan salah dalam kehidupan bermasyarakat hari ini. Tidak terkecuali Negeri kita, Indonesia. Dimana kekhawatiran mereka akan tegaknya Islam dan berakhirnya sistem kapitalis yang membuat mereka begitu mati-matian mempersekusi apapun yang berkaitan dengan kebangkitan Islam.

Rasulullah ï·º telah berjanji bahwa disuatu hari nanti agama Islam akan jaya kembali dan bahkan mampu menguasai seluruh dunia ini hingga hari kiamat datang. Dan janji Rasul pasti terjadi.

Seberapa besarpun usaha mereka para pembenci Islam menghadang laju kebangkitan Islam. Mereka tidak akan pernah bisa menghentikan terbitnya fajar kebangkitan Islam. Meskipun persekusi dan kriminalisasi dilekatkan pada simbol-simbol Islam ataupun kepada orang-orang pengusung Islam Kaffah.

Maka, sudah selayaknya sebagai seorang muslim kita merasa bangga dengan simbol-simbol Islam. Dan tidak takut untuk mengibarkannya. Karena itu adalah bendera kaum muslimin. Dimana dengannya kita hidup dan mati. 

Wallahu A'lam Bisshowwab
Previous Post Next Post