REUNI

By : Sumiati 
(Praktisi Pendidikan dan  Member AMK)


Idul Fitri sudah berlalu, agenda kegiatan lainnya saat lebaran sudah mulai seperti kopi darat teman lama, berkunjung ke sahabat dan yang menjadi agenda rutin setiap lebaran  adalah Reuni, baik yang hanya satu kelas, satu jurusan, satu angkatan sampai reuni akbar gabungan dari beberapa angkatan kelulusan. Dari reuni SD, SMP, SMA sampai reuni perguruan tinggi. Itu semua dilakukan untuk menjalin tali silaturahmi yang sudah lama tidak terdengar kabar beritanya, apalagi bertemu.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa yang diterbitkan oleh pusat bahasa, reuni (KBBI, 2008/1172) berarti pertemuan kembali (bekas teman sekolah, seperjuangan dan lain sebagainya) setelah berpisah cukup lama. Dalam KBBI juga disebutkan sinonimnya yang diserap dari bahasa arab, yaitu ihtifal. Tetapi sinonim reuni (ihtifal) sangat jarang digunakan dalam bahasa Indonesia akhir-akhir ini.

Dilihat dari makna kata reuni adalah merupakan pertemuan sekelompok orang. Meskipun tidak ditentukan waktunya seperti halal bihalal yang khusus dilakukan setelah Ramadhan atau pas waktu Idul Fitri. Reuni sama-sama merupakan pertemuan orang banyak berdasarkan satu kesamaan  tertentu. 

Kalau dilihat dari arti kata yang digunakan berarti tujuan dan maksudnya sangat bagus. Tapi sekarang semuanya banyak yang tidak sesuai dengan keinginan si pembuat reuni pertama kali. Reuni banyak mempertemukan teman dimasa lalu  yang yang terpisah. 

Reuni ajang CLBK.

Tapi sekarang yang terjadi banyak penyimpangan. Karena reuni jadi merusak keadaan yang sudah berjalan normal, sebab banyak kasus keretakan rumah tangga setelah adanya kegiatan reuni. Istilah anak muda zaman now CLBK (cinta lama bersemi kembali). Adanya reuni membuka kenangan lama yang sudah tertutup begitu lama. 

Banyaknya ketika reuni tidak melibatkan keluarga,  baik istri ataupun suami. Miris melihatnya ketika reuni pelukan, bergandengan tangan, menjabat tangan berlama-lama, duduk berhimpitan, selfi dengan teman lama yang bukan mahram. Astagfirullahal 'adziim. Hanya merenung menyaksikannya, belum bisa berbuat yang lebih.

Bercermin diri, bahwa diri sudah tidak muda lagi, sudah sepantasnya bertaubat, banyak beribadah, tinggalkan kemaksiatan. Miris hati ini, bagaimana perasaan suami mereka, istri-istri mereka begitu akrab dengan lawan jenis, seolah mereka anak abg yang lupa bahwa penyokong kehormatannya ada di rumah menantinya pulang.

Mereka lupa bahwa anak bahkan cucunya menanti di rumah, tidakkah mereka takut keturunannya akan mengikuti jejaknya. Begitupun para suami, bagaimana perasaan istri mereka melihat imamnya berkhalwat berikhtilat dengan bukan mahramnya. Subhanallaah setan begitu cerdas menipu manusia yang lupa.

Saat reuni hanya sekedar biasa saja, bersua dan bercengkrama layaknya tidak terjadi apapun, tapi setelah reuni berlanjut ke chattingan, semakin akrab dan membuka peluang bahwa dulu pernah ada rasa diantara keduanya, akhirnya terjadilah perselingkuhan.

Reuni ajang pamer kekayaan

Disamping bisa merusak keharmonisan rumah tangga daripada para anggota reuni, juga yang paling mencolok dari reuni adalah ajang pamer kekayaan dan kesuksesan. Saat datang ke acara reuni semua memakai baju dan perhiasan yang mencolok, pakai mobil dan hand phone baru, yang bisa membuat yang lain iri. Dan biasanya timbulnya grup ngobrol walaupun dalam satu acara. Sikaya kumpul dengan sikaya dan yang miskin biasanya akan minder untuk bercengkrama.

Reuni jadi ajang buka aib.

Selain ajang CLBK dan pamer ada satu lagi yang tak kalah dahsyat yaitu banyak yang saling membuka aib. Dari pembicaraan kecil menceritakan aib teman dan berlanjut kepembicaraan yang lebih dalam, bahkan bisa terjadi fitnah disana.

Tapi terlepas dari dampak buruk adanya acara reuni, dampak positif juga sangat banyak misalnya timbulnya keceriaan dari anggota, terjalin silahturahmi, membina ukhuwah islamiah. Disamping itu juga membuka peluang usaha dan mendatangkan rezeki.

Mari kita sikapi setiap kegiatan dengan bijaksana. Jika sudah di akadkan untuk silaturahmi, maka tidak boleh lagi ada hal-hal yang mendatangkan dosa. Jika tahun ini masih melakukan reuni tak bernilai, semoga tahun depan dapat di perbaiki, atau lebih baik tidak ada reuni, alangkah baiknya saling berkunjung ke rumah satu sama lain, sehingga pasangan masing-masing tidak ada yang di hianati. Di usia yang semakin tua pun tidak lagi membuat Allaah SWT murka. Janganlah ramadhan mulia telah berlalu, dengan iman yang baru, pahala melimpah, di rusak dengan acara yang merugikan, sehingga dampak shaum satu bulan nyaris tak berbekas. Wallaahu a'lam bishawab.
Previous Post Next Post