Gamers Bertindak, Kriminal Buah Liberalisasi Life Style

Oleh : Novi Arrasya 
(Ibu Rumah Tangga)

Seorang Gamers Online berinisial YS ditangkap oleh jajaran Distreskrimun Polda Metro Jaya, perempuan berusia 26 tahun ini ditangkap setelah membobol bank sebesar Rp.1,85 Milyar lewat sebuah Games Online MobileLegend (ML),  (viva, sabtu, 18 Mei 2019). Atas perbuatannya, YS dikenakan pasal 362 KUHP dan pasal 85 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang transfer dana dan atau pasal 3,pasal 4,pasal 5 ayat (1) Juncto pasal 2 ayat (1) huruf P dan huruf Z UU RI nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan TPPU. 

Inilah buah dari liberalisasi life style yang banyak di anut oleh kalangan muda saat ini, yang pada akhirnya merusak dan menumbuhkan perilaku criminal.

Jika kita cermati, ada dua faktor; eksternal dan internal; yang menjadi penyebab terjadinya tindak kriminal bagi gamers saat ini.  adapun faktor internal terjadinya tindak kriminal antara lain: tidak ada lagi ketakutan di dalam diri pelaku yang semuanya disebabkan kurang keimanan dalam diri, tidak adanya maklumat tentang hari pertanggung jawaban kelak di hadapan Allah, dan kurangnya pengetahuan tentang hakikat tujuan hidup yang sesungguhnya. Sedangkan faktor eksternal terjadinya tindak kriminal bagi gamers yaitu lalainya penguasa untuk melindungi generasi dari kerusakan, bahkan malah melegalkan tatanan-tatanan yang jauh dari nilai agama, tontonan yang menjadi tuntunan para generasi muda yang menghancurkan pemikiran dan keimanan para penikmatnya.

Tentu ini semua tidak akan mungkin terjadi jika saja aturan dari sang pencipta alam semesta yang digunakan untuk mengatur segala aspek kehidupan di tatanan masyarakat saat ini. aturan sempurna yang tak akan pernah terdapat cacat sedikitpun di dalamnya. aturan yang akan menyelesaikan segala persoalan yang ada, tak hanya masalah kriminalitas gamers saja, tapi semua masalah manusia.  itulah aturan Islam. aturan yang diciptakan oleh ilahi rabbi, sang penguasa alam raya.

wahai para orang tua yang mencintai anak-anaknya, wahai pemuka agama yang menyayangi generasi penerusmu, wahai negara yang mengharapkan pembangun peradaban, mari kita satukan barisan, saling berpegangan untuk menyelamatkan generasi muda dari kerusakan yang ada, baik itu game yang menyesatkan ataupun lainnya dengan menjadikan aturan Islam sebagai benteng untuk menjalani kehidupan kita sehingga kita terbebas dari kerusakan yang menyesatkan.
Previous Post Next Post