Cemas Dalam Sebuah Pendampingan

Muhammad Marsel Sena al Hafidz

Ketika antum menengadahkan harapan dan cita-cita.
Tak mungkin rasanya biar kaki ini hingga terluka.
Tingginya angan tak mungkin kuraih terus terjaga.
Hingga guruku Membersamai dalam tertatih-tatih akan sebuah asa.

Aku raih cita-cita tertinggi yang entah di mana senja.
Aku memandang luas samudra hamparan ayat cinta.
Aku peluk riuh, resah, gelisah dalam dada terjaga.
Bersama guruku lelah terobati pun mereda.

Mimpi aku rangkul dalam angan-angan menghujam.
Bak gunung tak mungkin sanggup punggung ini menahan.
Namun, bersama guruku beban itu berkurang.

Bersamamu guruku, kuraih ilmu.
Kau gandeng aku dikala berpeluh nan rikuh.
Mantapkan asa merubah cara pandangku yang sempat rapuh.
Merubahnya menjadi bekal hidup yang dihiasi keluh.
Setinggi langit, seluas samudra, seberat gunung syukurku teruntukmu guruku.

Membersamaimu dalam tahkasus nano-nano rasanya. Walaupun dari sejak awal berat berpisah dengan ananda Caca dan Mutia, kangen terus😊😍.

Banyak hal yang ingin di ceritakan beberapa hari terakhir ini. Target 6 juz bagi kelas 6 bukan hal mudah, namun harus optimis akan mampu, jika Allaah SWT meridhai tentu tidak ada yang tidak mungkin.

Sungguh bagi kamipun sebagai guru, ini amanah yang sangat berat, dengan segala kekurangan kami, kami harus mengawal para bidadari dan BidadaraKU untuk mencapai cita-cita mulia.

Tentu saja, kami menyanggupi amanah ini, bukan kami mampu, ini adalah wujud mewakafkan diri ini dalam mencetak generasi Qurani Khairo ummatin, diri kami yang fakir ilmu, minim hafalan, namun berangan-angan tinggi nan mulia.

Besar harapan kami kepada sang Maha Pencipta, dengan izin dan ridhaNya, penuh harap kami yang fakir ini mampu menjadi washilah bagi ananda shalih dan shalihahKU, untuk menjadi  para penjaga Al Quran.

Kami tengadahkan tangan kepada Rabb al Mudabbir, perjalanan ini Enggkau ridhai Yaa Rabb. Bukan karena tangan dan lisan kami, namun karenaMu yang Maha Kuasa.

Sebagaimana fitrahnya,  keimanan terkadang naik, menghafal pun lebih cepat dan ringan, ada kalanya keimanan turun, menghafal pun lambat dan berat. Hari terus berganti, tak terasa ramadhan pun sudah berlalu, semoga waktu yang tersisa kami sanggup memanfaatkannya.
Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin.

Kami para guru di amanahi satu ananda, dan ananda yang di amanahkan kepadaku adalah ananda Marsel Sena, bagi ananda Marsel Sena sangat berterima kasih kepada Umi Abinya yang telah memindahkan sekolahnya dari SD umum ke Khairu Ummah Rancaekek,  ananda pernah bercerita, waktu sekolah di SD umum perangainya sangat kasar, berani ke guru bahkan kalau marah sambil melempar kursi, subhanaLlaah, cukup terkejut mendengarnya, ada pula cerita yang lainnya yaitu suka tawuran dengan sekolah lain, astagfirullahal 'adziim.

Kemudian ananda Marsel Sena juga sempat bercerita, dulu tidak punya hafalan al Quran, alhamdulillah sekarang hampir selesai dua juz, juz tiga puluh dan juz dua puluh sembilan. Semoga ketika lulus tahun ini sudah muthqin dua juz.

Baginya perjalanan ini tidaklah mudah, ketika masuk ke Khairu Ummah masih iqra, sekarang sudah al Quran, besar syukur yang ananda panjatkan kepada Allaah SWT, karena rahmatNya ananda hingga bisa seperti ini. Sifatnya yang kasar kini berubah semakin baik, begitupun cerita dari uminya, di rumah semakin shalih.

Pernah suatu hari saya ada jadwal mengajar di tempat yang cukup jauh kurang lebih 10 km dari sekolah ke lokasi, karena pertemuan terakhir jadi tidak di liburkan, dan ananda Marsel pun ikut ke tempat ngajar tersebut, dengan harapan di saat saya mengajar ananda menghafal, tapi ternyata di luar dugaan, ketika sampai di tempat tujuan ternyata ananda kelelahan, akhirnya tertidur pulas di kursi milik tuan rumah 😊🤭. Masya Allaah, maafkan nak, Ibu tidak tahu kalau jarak 10 km untukmu jauh, kalau bagi ibu itu masih dekat dan biasa saja.

Di saat pulang ananda tidak banyak bicara, sempat saya tanya, dalam perjalanan ini apa ibrah bagi antum? Cukup sigap menjawab, sabar katanya...alhamdulillah Barakallaah shalih, Ibu senang mendengarnya  dari lisanmu yang sebelumnya banyak berkeluh kesah. Semoga sabar terus hiasi akhlaqmu.
Barakallaah shalih,
Previous Post Next Post