Wawako Padang Emzalmi Mohon Diri, Catatan Perjalanan Hidup, Karir dan Politik

Padang - Besok Senin 13 Mei 2019 pelantikan Walikota Padang dan Wakil Walikota Padang, Mahyeldi - Hendri Septa, periode 2019-2014 dilantik Gubernur Sumatera Barat di Kantor Gubernur Sumatera Barat.

Sekaligus Rapat Paripurna Serah Terima Jabatan dari Walikota dan Wakil Walikota periode 2014-2019, Mahyeldi - Emzalmi ke Mahyeldi - Hendri Septa. Pada kesempatan itu juga disampaikan visi dan misi Wako dan Wawako yang baru serta pisah sambut di DPRD Kota Padang.

Emzalmi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Padang atas kerjasamanya menjalankan amanah selaku Wakil Walikota Padang periode 2014 - 2019. Ia juga memohon maaf atas segala kesalahan, kekurangan dan kekhilafan baik dalam hubungan kedinasan maupun pribadi.

Harapannya, Kota Padang lebih baik dibawah kepemimpinan Mahyeldi dan Hendri Septa dimasa mendatang.

Dua tahun lalu dirumah dinas Wakil Walikota Padang, Emzalmi, saya bersama Debi Virnando, junior saya di Padang Ekspres mendapat kesempatan bersilaturahmi. Wawako Padang banyak bercerita kepada kami tentang perjalanan hidup, karir dan politiknya. Banyak hal yang disampaikan kepada kami dan diantaranya sangat prinsipil.
Sebagai jurnalis ada sisi 'of the record' yang tidak bisa kami sampaikan ke publik.

Saya mengenal Emzalmi ketika beliau menjabat Asisten II Setdako Padang pada tahun 1999. Orangnya tenang dan cerdas sehingga Walikota Padang ketika itu Zuiyen Rais merasa sangat terbantu menjalankan tugas pemerintahan daerah.

Hubungan baik antara pers dengan Pemko Padang sangat harmonis karena Walikota Padang Zuiyen Rais bersama para pembantunya sering berdiskusi pada berbagai kesempatan bagaimana memajukan Padang Kota Tercinta ini.

Ir. H. Emzalmi, M.Si (lahir di Padang, Sumatra Barat, 28 September 1952) adalah birokrat, teknokrat, dan politisi Indonesia. Ia dilantik menjadi Wakil Wali Kota Padang pada tanggal 13 Mei 2014 untuk masa jabatan 2014—2019. Sebelumnya, ia adalah Sekretaris Daerah Kota Padang masa jabatan 2009—2012.

Emzalmi lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Kota Padang. Ia terlahir sebagai anak sulung dari 10 bersaudara dari ayah Zaini Ismail (alm) dan ibu Miar (almh). Awalnya, ia bercita-cita sebagai tentara, tetapi ia ditakdirkan menjadi seorang pegawai negeri sipil.

Emzalmi memulai karier sebagai pegawai negeri Sipil (PNS) Dinas Pekerjaan Umum Lubuk Sikaping, Pasaman. Tahun 1976, ia ditarik ke Kota Padang pada bidang Cipta Karya Dinas PU Padang. Berkat ketekunannya, ia mendapat tugas belajar ke Lembaga Politeknik PU Institut Teknologi Bandung pada jurusan planologi.

Seusai lulus sebagai sarjana muda ia dipercaya sebagai pelaksana Kampung Improvment Project (KIP) dari tahun 1980 hingga 1985. Karena dinilai sukses ia dipromosikan menjadi Kepala Dinas Tata Kota Solok (1985-1991), Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bukittinggi (1991-1994), dan Kepala Dinas Tata Kota Padang (1994-1998).

Setelah bertahun-tahun sebagai diangkat sebagai kepala dinas, ia diangkat sebagai Asisten II Sekda Kota Padang (1998-2001). Setelah itu, ia ditempatkan pada posisi Kepala Bappeda Kota Padang (2001-2009) dan akhirnya mengakhiri karier birokrat sebagai Staf Ahli Wali Kota Padang merangkap Sektetaris Daerah Kota Padang (2009-2012).

Emzalmi mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Padang dalam pemilihan umum Wali Kota Padang yang digelar pada 30 Oktober 2013. Diikuti 10 pasang calon, Emzalmi mendampingi Mahyeldi Ansharullah menang atas 29,45% suara. Setelah menjalani putaran kedua pada 5 Maret 2014, mereka kembali unggul dengan perolehan 50,29% suara. Pelantikannya tertunda karena pasangan calon yang kalah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Pada 13 Mei 2014, Emzalmi dipastikan segera dilantik setelah terundur-undur karena adanya Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014.

Pengalaman organisasi :

Pembina Ikatan Alumni LPPU ITB (1985-Sekarang)
Ketua PDK 2 KOSGORO Bukittinggi (1991-1994)
Penasehat Ikatan Keluarga Padang (IKP) (2004-Sekarang)
Ketua KWARCAB Pramuka Kota Padang (2005-2012)
Penasehat Alumni STM Negeri Padang (2005-Sekarang)
Ketua KORPRI Kota Padang (2009-2012)
Majelis Pertimbangan Adat Nagari Pauh IX (2009-Sekarang).

Penghargaan yang telah diperoleh :

Satyalancana Karya Satya 30 Tahun
Pegawai Teladan Sumatra Barat (1987)
Penghargaan Tokoh Nasional Untuk Suksesnya Pembangunan Nasional
PJP 2 Tahun 1996 ( Mitra Karya Bakti Pertiwi )
Penghargaan Nasional Abdi Setya Bakti (Pelayanan Terbaik ) Tahun 1997 Sebagai Kepala Dinas Tata Kota Padang.

Post a Comment

Previous Post Next Post