Takwa: "Buah Manis" Puasa Ramadhan

Oleh : Yuyun Suminah
Komunitas Karimah (Kajian Remaja Muslimah) 
Cikampek

Kata "Takwa" sering kita dengarkan? Mudah dan ringan ketika diucapkan namun butuh pengorbanan dan perjuangan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan kita.

Seperti puasa Ramadhan yang sedang kita jalani sekarang, tak hanya menahan dahaga dan lapar saja tapi bagaimana cara kita mendapatkan manisnya menjalankan puasa yang menghasilkan output takwa.

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian adalah orang yang paling bertakwa. (TQS al-Hujurat [49]: 13).

Puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi umat muslim baik laki-laki maupun perempuan dengan aturan yang sudah ditetapkan selain itu puasa Ramadhan juga merupakan junnah atau perisai bagi setiap individu menjaga dari kemaksiatan dan kedurhakaan. 

Mengisinya dengan amalan-amalan tambahan seperti tilawah Alquran, sodaqoh, solat sunah dll. Sehingga membentuk ketakwaan individu. 

Namun tak hanya ketakwaan individu saja yang harapkan dari puasa Ramadhan ini tapi bagaimana caranya momen ini bisa menjadikan ketakwaan berjamaah. 

So, takwa jangan jomblo ya alias sendirian, takwa harus rame-rame alias berjamaah. Biar seru. Terus bagaimana ya cara menjadikan momen Ramadhan ini bisa berbuah manis "Takwa" baik secara individu maupun berjamaah:

1. Niat

"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan” (HR Bukhari & Muslim)

Niat disini penting sekali karena menentukan amal ibadah kita. Sebelum kita mengerjakan ibadah apapun pastikan diawali dulu dengan niat. Begitu juga dengan ibadah puasa yang sedang dijalankan niatnya hanya mengharapkan ridho Allah semata.

2. Menuntut Ilmu

Ilmu ibarat cahaya, yang sinarnya bisa menerangi sekitarnya. Maka wajar ya, orang yang berilmu Allah jauhkan dari kegelapan atau kemaksiatan karena tahu mana yang dibolehkan dan mana yang dilarang oleh Allah. 

Menuntut ilmu terutama ilmu agama hukumnya wajib bagi laki-laki dan perempuan tidak terbatas oleh oleh usia, tempat dan waktu. 

"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)

3. Berdakwah

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. (TQS. Ali ‘Imran: 104).

Berdakwah atau menyampaikan kebaikan kepada orang lain merupakan kewajiban bagi muslim laki-laki dan perempuan. 

Andai saja tidak ada kewajiban berdakwah mungkin Islam tidak akan sampai ke tangan kita. Andai dakwah tidak ada mungkin kita tidak akan pernah tahu tentang Islam. 

So, yuk kita berdakwah untuk menyebarkan syiar Islam. Membentuk ketakwaan individu maupun ketakwaan berjamaah. Wallahualam.

Post a Comment

Previous Post Next Post