KU Berbagi Untuk Empati

Penulis : Sumiati

Hari ini, Sabtu 25 Mei 2019 STPKU SD Rancaekek Bandung kembali berbagi, tempat yang sekarang tepatnya Kampung Ranca beureum Desa Suka Mulya Rancaekek Bandung. Bahagia rasanya, di ramadhan tahun ini 1440 H bisa berbagi kembali. Membangun empati para bidadari dan BidadaraKU, kepada orang lain yang kekurangan. 

Di tengah carut marut negeri ini, kami tetap fokus membangun generasi tangguh, agar mampu menjalani kehidupan fana di masa yang akan datang. Membina generasi peka terhadap penderitaan orang lain, yang mana ananda semua tidak mengalami kesulitan seperti mereka.

Masya Allaah, ternyata Kampung Ranca beureum itu cukup jauh, padahal masih Rancaekek. Prihatin, Rancaekek pinggiran ini masih banyak masyarakat yang miskin, janda tua, bahkan anak-anak yang sudah tidak memiliki orang tua. 

Cuaca sore itu cukup terik, jalan yang dilalui adalah tanah merah yang kering, sehingga ketika mobil yang kami tumpangi lewat, tanahnya terbang terbawa angin, menjadi butiran debu yang pekat. Subhanallaah, banyak pelajaran yang sangat besar bagi para bidadari dan BidadaraKU. Sabar di tengah shaum Ramadhan, menahan lelah dan haus.

Terlihat beberapa dari ananda berwajah lesu tanpa ekspresi. Namun kondisi ini berlalu ketika para ananda telah sampai dan mulailah berbagi dengan warga Ranca beureum. 

Walaupun debu yang cukup mengganggu, ananda semua bahagia, ceria, semoga harapan kami para guru terwujud menciptakan generasi tangguh, sabar, empati dan peka, di samping cita-cita mulia menjadi hafidz/dzah di dunia dan di surga.

Sambutan untuk kami dari masyarakat Ranca beureum begitu hangat, ingin rasanya kami berbagi ke seluruh warga yang ada, namun tahun ini belum bisa, semoga tahun depan bisa lebih baik lagi.

Di tengah-tengah menunggu giliran berbagi, Bapak supir angkot bercerita, pernah mengantar orang sakit ke Ranca beureum malam-malam, namun beliau tidak berani pulang, karena memang Kampung Ranca beureum itu jauh dan jalanan sepi tanpa penduduk. Bagi Bapak supir itu cukup menakutkan, takut ada pembegalan kata beliau.

Alhamdulillah, akhirnya KU berbagi pun selesai. Semoga semua ananda mampu mengambil ibrah dari aktifitas hari ini. Lebih bersyukur lagi atas nikmat yang Allaah SWT berikan dengan segala kemudahan dan kenikmatan. 

Di saat kembali, semuanya ceria, penuh canda dan tawa, tak lupa sepanjang jalan ananda semua melantunkan shalawat kepada Rasulullah saw,  sebagai bukti cinta kami kepadanya. 

Perjalanan tidak terasa, akhirnya sampai di sekolah, agenda dilanjutkan yaitu buka bersama para orang tua murid. Alhamdulillah 
Barakallaah untuk semua.
Wallaahu a'lam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post