Geliat Saluang Tradisional di Kota Payakumbuh



N3 Payakumbuh - Salah satu kegiatan pada bulan Ramadhan 1440 H ini di Payakumbuh adalah pagelaran kesenian saluang tradisional.

Bertempat di beberapa titik di kota Payakumbuh seperti di Pasar Ibuh, pasar pusat kota Payakumbuh serta di jalan lingkar bypass Ngalau Indah.

Acara di mulai biasanya pada jam 22:30, para penikmat kesenian tradisional Saluang berangsur angsur berdatangan dari berbagai pelosok baik dari kota Payakumbuh maupun dari kabupaten Limapuluh Kota serta daerah lain seperti Tanah Datar, Bukittinggi serta Agam

Dalam "Lapiak Saluang" tersebut terdiri dari sekitar 3-4 pendendang, seorang peniup saluang, operator organ dan seorang "Tukang Oyak" yang berperan sebagai moderator antara pendendang dengan para penonton.

Disini peran tukang oyak sangat penting dalam meriahnya acara dendang saluang tersebut. Seperti menyampaikan pesan antar penonton dalam bentuk gurauan yang didendangkan.

Dalam setiap lagu yang di dendangkan adalah berdasarkan permintaan dari penonton yang terlebih dahulu "mengisi kotak" (membeli lagu sesuai permintaan).

Suasana keakraban terjalin dengan silaturahmi yang kental diantara sesama penikmat kesenian tradisional Saluang.

Nel Edwin ketua Dewan Kesenian kota Payakumbuh ketika dimintai keterangan mengenai hal ini mengatakan bahwa di kota Payakumbuh mempunyai banyak potensi pelaku kesenian tradisional Saluang ini.

"Kita berharap kesenian tradisional Saluang ini dapat hendaknya dilestarikan serta utamanya para pelaku kesenian ini mendapatkan perhatian dari pemerintah", papar Edwin Buya - panggilan akrab tokoh kesenian ini.

Kami dari pihak Dewan Kesenian senantiasa berjuang agar pelaku kesenian di kota Payakumbuh mendapatkan tempat tersendiri sebagai pejuang dan pelestari dunia seni kota Payakumbuh", pungkas Nel Edwin. (Rahmat Sitepu)
Previous Post Next Post