Game Online Rusak Jiwa Generasi

Oleh : Rizki Winanti 
(Pelajar)

Siapa yang tak kenal dengan game online? Zaman sekarang game online menjadi primadona generasi Milenia dari anak TK sampai orang tua, semua larut dalam permainan game ini. Semua permainan yang di tawarkan di dalam game online memberikan hiburan yang luar biasa yang menjadikan para gamers terdorong untuk memainkan nya lagi dan lagi tanpa rasa bosan sedikitpun. Tidak hanya memberikan hiburan, game on line pun memberikan keuntungan yang dahsyat bagi produsen game on line karena banyak item dan karakter yang di jual kepada para gamers game on line  yang saat ini jumlah penggunanya semakin meningkat. 

Namun di balik 'sedapnya' game online timbul berbagai dampak negatif tidak hanya bagi kesehatan, waktu terbuang percuma, membuat radiasi dan kerusakan pada mata dan juga tidak kita dapati faedah dari permainan tersebut bahkan juga menimbulkan banyak tindakan kriminalitas yang di lakukan oleh para 'pecandu' nya. Seperti yang baru baru ini saja terjadi sebagaimana yang dilansir VIVA.com –  Seorang gamers online berinisial YS ditangkap oleh jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Perempuan berusia 26 tahun ini ditangkap setelah membobol bank sebesar Rp1,85 miliar lewat sebuah games online, Mobile Legend." 

Sejatinya game online telah melenakan generasi untuk bangkit di dunia nyata untuk meraih cita-cita. Generasi yang harusnya mempersiapkan diri untuk berprestasi, justru menenggelamkan diri pada dunia game yang hanya akan menghancurkan masa depan generasi. Banyak orang tua yang prihatin dan mengeluh dengan anak-anak mereka karena mereka suka malawan dan bersikap kasar. Mereka  lebih tidak perduli dan sulit diatur. Emosinya lebih sulit dikendalikan seperti halnya saat mereka bermain game. Yang ada dalam dirinya hanya mengalahkan siapa saja yang dianggap musuhnya.  

Kondisi seperti ini harus segera kita atasi agar generasi kita saat ini tidak terjerumus kepada hal yang tidak baik bagi diri mereka. Dan dari kejadian ini peran orang tua lebih utama untuk mengawasi setiap tindak tanduk yang dilakukan si anak.Terutama orang tua juga harus lebih selektif dalam memberikan fasilitas seperti gadget kepada si anak. Dengan alasan karena takut anaknya kudet mengenai teknologi dan internet membuat orang tua memperkenalkan gadget sejak dini, padahal jika dilihat anaknya belum cukup umur. Ada masa nya dimana anak bisa untuk difasilitasi sebuah gadget, dimana mereka memang sudah benar - benar mampu untuk mempergunakan gadget itu sebaik mungkin sesuai kebutuhannya. Dan tidak lupa orang tua juga harus selalu mengawasi setiap yang diakses didalam gadget si anak. 

Selain banyaknya orang tua yang lalai dalam memberikan fasilitas anak, Sistem Sekular - Kapitalis membuat manusia rentan rusak dan sakit. Mudahnya generasi terkena kecanduan game online disebabkan karena lemahnya keimanan generasi, kurangnya peran keluarga dalam mencetak generasi sholih, sistem pendidikan yang sekular, dan yang terpenting abainya negara dalam memperhatikan tumbuh kembangnya generasi. Tentunya ada 4 solusi yang bisa kita terapkan agar kecanduan game online bisa terselesaikan, yaitu: Pertama, menguatkan keimanan generasi. Kedua, kembali kepada sistem pendidikan Islam, yang bertujuan mewujudkan generasi bertaqwa. Ketiga, mengembalikan peran keluarga sebagai sumber kasih sayang, mendidik anak yang sholih dan perlindungan keluarga dari berbagai ancaman kerusakan di dunia luar. Keempat, mengembalikan negara berfungsi sebagai penanggung jawab rakyatnya, dengan menutup situs game online atau mengatur, agar tidak menambah jumlah pencandu game online. (suaraindonesia.co.id).

Wallahu A'lam Bishawab
Previous Post Next Post