Sudahkah Umat Mencintai Islam Secara Totalitas?

Penulis : Wida Eliana

Cinta karena Allah dan Rasul-Nya wajib dibuktikan dengan sikap mendukung dakwah dan para pengembannya, bukan malah menghalang-halangi bahkan mempersekusi dakwah. Seorang Muslim tidak boleh mengambil ajaran Islam setengah-setengah. Misalnya melaksanakan kewajiban sholat tetapi tidak melaksanakan kewajiban lainnya seperti menutup aurat secara sempurna. 

Padahal jelas mencintai seluruh ajaran Islam adalah bagian dari totalitas mencintai Allah SWT. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya akan diberi ganjaran yang sangat istimewa, Allah SWT berfirman "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kalian kedalam Islam secara keseluruhan (kaffah) dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia adalah musuh yang nyata bagimu" TQS :Al-Baqarah [ 2 ]208 

Saat ini di negeri Muslim terutama di Indonesia, sebagian umat anti terhadap penerapan hukum Islam dan syariahnya. Yang lebih ironis lagi menerima sistem demokrasi yang nota-bene berasal dari ideologi barat sekular, tetapi alergi terhadap khilafah yang merupakan ajaran Islam. Para pemegang kebijakan yang haus jabatan sangat zolim terhadap umat Islam serta ajaran Islam, banyak syariah yang dilanggar bahkan tidak diterapkan di tengah-tengah masarakat dan memasukan paham kapitalis serta komunis, sehingga pemikiran sekular sudah tidak asing lagi bahkan diadopsi oleh umat.

Melihat fakta miris yang semakin bertebaran didepan mata, maka tak ada cara lain selain mengupayakan semaksimal mungkin memahamkan umat Islam. Agar kecintaannya kepada ajaran Islam bersipat totalitas bukan parsial, dengan demikian kerinduan tegaknya Khilafah tak hanya dimiliki dan diperjuangkan oleh sebagian saja melainkan oleh seluruh umat Islam. 

Oleh karena itu pengemban dakwah harus semangat  pantang menyerah untuk tetap menyampaikan ajaran Islam secara kaffah, Khilafah  sesuai metode Rasulullah, sebagaimana  para sahabat yang tak pernah letih untuk memahamkan umat.
Demikianlah sikap yang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Semoga kita termasuk didalamnya. 
Wallahu a'alam bi ash shawab

Post a Comment

Previous Post Next Post