Polemik Khilafah : Pertarungan Antara Ketakutan dan Kerinduan yang Semakin Membuncah


Penulis : Darmayanti

Gaung Khilafah semakin membahana diseantero dunia, kata Khilafah semakin banyak diperbincangkan oleh semua orang dari berbagai kalangan dari anak-anak hingga para lansia. Bahkan gaungan kata Khilafah membuat ketakutan dan gentar orang-orang kafir yang memusuhi Islam serta membenci tegaknya Khilafah. Khilafah sangat dirindukan kaum Muslim, ketiadaannya selama 95 tahun membuat kaum Muslim berada dalam ketertindasan, kezaliman, dan keterpurukan dalam segala hal. Bahkan tanpa Khilafah kaum Muslim banyak yang dibantai dengan sengaja alias dibunuh tanpa perlawanan yang berarti dan negara-negara Muslim hanya terdiam seribu bahasa menyaksikannya tanpa bisa berbuat apa-apa. 

Semakin santernya isu Khilafah yang menjadi horor bagi pengemban Pancasila, dianggap ancaman bagi stabilitas dalam negri, bahkan dipandang sebagai ide pemecah pemersatu bangsa, nyatanya menjadi kabar gembira untuk pejuang Islam kaffah. Disadari atau tidak, gencarnya para penolak Khilafah dengan segala usaha dan makarnya, justru menjadi keuntungan luar biasa disisi pembela Dienullaah. Inilah nashrullah. Ketakutan mereka semakin terlihat, dengan wacana fitnah dan jeratan UU terorisnya menggempur laju kebangkitan umat tentang Khilafah dan penerapan Syariah. Ketakutan itu tidak hanya muncul dari kaum kafir tapi juga dari kaum Muslim yang menjadi follower sekaligus agennya. Ironis sekaligus miris.

Beruntung saat ini masih ada sebagian kaum Muslim yang memperjuangkan Khilafah, karena didasarkan keimanan mereka kepada Allah bahkan mereka memahami bahwa ini adalah kewajiban mereka sebagai kaum Muslim untuk kembali mengembalikan Khilafah di muka bumi ini sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda kita Rasullullah SAW.

Akan tetapi untuk mewujudkan kembali tegaknya sistem yang diridhoi Allah tersebut, orang-orang kafir yang membenci Islam tidak mungkin akan tinggal diam, mereka akan melakukan berbagai upaya untuk menghadang kembali tegaknya sistem Islam, sistem yang mulia ini yaitu sistem Khilafah Islamiyyah. Mulai dari menjauhkan kaum muslim dari ajaran Islam, membuat kaum Muslim takut bahkan phobi untuk memperjuangkan sistem Islam ini. Sampai kaum Muslim di takut-takuti dengan menghembuskan stigma negatif mengenai kata Khilafah seakan-akan Khilafah sebuah monster yang menakutkan yang akan membuat kaum Muslim merasakan penderitaan didalamnya yang akhirnya membuat kaum Muslim enggan menegakkannya bahkan dihembuskan pula kepada kaum Muslim bahwa Khilafah adalah diktator yang akan mengukung kebebasan mereka. Tudingan ini muncul karena ada anggapan bahwa Khilafah disamakan dengan negara teokrasi, padahal jelas berbeda jika negara teokrasi menganggap suara raja suara tuhan, maka Khilafah yang menjadi sumber hukumnya adalah Al-Quran dan Sunnah. Perintah dan kata-kata Khalifah sebagai kepala negara tidak otomatis menjadi hukum.

Khilafah adalah sistem Islam dan berbeda dengan sistem lainnya seperti sistem kerajaan (Monarki), sistem Presindential dan sistem yang lainnya. Khilafah adalah sistem  yang paripurna, dimana dalam sistem ini diterapkannya seluruh aturan Allah dalam semua aspek kehidupan. Sistem Khilafah berdiri atas dasar Ideologi Islam yang menjadikan akidah Islam sebagai landasannya. Kendati begitu, Khilafah tidak akan hanya melindungi kaum Muslim saja justru Khilafah akan menaungi seluruh umat manusia yang hidup dibawahnya. Ada Muslim dan non Muslim. Dan ini bukan konsep saja tapi sudah dijalankan secara nyata dalam perjalanan sejarah yang amat panjang kurang lebih selama 1300 tahun.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Will Durant dalam The Story of Civilation , beliau mengatakan bahwa Pertama, Khilafah Islamiyyah mampu memberikan keamanan kepada manusia  hingga batas yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Kedua, Khilafah te lah menyatukan umat manusia dari seluruh penjuru dunia mulai dari Cina, Indonesia, India,Persia, Syam, Jazirah Arab, Maroko, Spanyol hingga sampai ke Afrika. 

Khilafah bukan hanya menyatukan negera-negara tersebut bahkan Khilafah mampu menyatukan cita-cita mereka, menguasai akhlaknya, membentuk kehidupannya dan membangkitkan harapan di tengah-tengah mereka. Ketiga, Khilafah juga terbukti dapat menciptakan kemajuan ekonomi semisal pada masa pemerintahan Abdurrahman III diperoleh pendapatan negara sebesar 12.045.000 dinar emas yang didapatkan dari hasil kemajuan industri negara, pertanian, dan pesatnya aktivitas perdagangan. Semuanya murni dari pengelolaan negara  dengan sumber daya alamnya dan bukan diambil dari pajak. Keempat, Khilafah mampu menjamin kesehatan masyarakatnya, Islam telah menjamin seluruh dunia dalam hal menyiapkan berbagai rumah sakit yang layak sekaligus memenuhi kebutuhannya. Contohnya al-Bimarustan yang dibangun oleh Nuruddin di Damaskus tahun 1160, telah bertahan selama 3 abad dalam merawat orang-orang sakit tanpa bayaran dan menyediakan obat-obatan gratis.

Hal diatas hanya contoh kecil dari kegemilangan Islam ketika aturan Allah SWT diterapkan secara kaffah dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyyah. Maka seyogyanya jika kita mengaku Muslim kita wajib memperjuangkan kembali tegaknya sistem Khilafah seperti yang dicontohkan Rasullullah SAW dengan cara berdakwah, memahamkan kaum muslim tentang pentingnya hukum-hukum Allah ditegakkan secara kaffah dalam sistem Khilafah, serta mengajak kaum Muslim berjuang bersama-sama untuk kembali menegakkan kembali Daulah Khilafah min hajji Nubuwah, yang sudah terbukti kecemerlangannya selama 13 abad meriayah seluruh umat manusia bukan hanya umat Islam. 
Wallahu 'alam bi ash showab

Post a Comment

Previous Post Next Post