Keberagaman Dalam Khilafah Melahirkan Kedamaian

Oleh : Ummu Labiba K.A
(Muslimah pengkaji Islam Kaffah )

Pluralisme dan Pluralitas sejatinya punya akar kata yang sama, yaitu kata 'plural' yang artinya  jamak; lebih dari satu ( KBBI). Kemudian setelah mendapat imbuhan di bagian akhir, makna keduanya menjadi berbeda. Pluralisme, mendapat imbuhan -isme yang pada akhirnya mengacu kepada makna yang khas yaitu sebuah 'pemahaman'. Maka Pluralisme dalam hal agama menjadi sebuah 'pemahaman' yang menganggap agama-agama yang ada (jamak, lebih dari satu agama) semuanya benar, meskipun nama Tuhannya berbeda, cara  menyembah Tuhannya berbeda tetapi hakikatnya Tuhan yang disembah tetap satu, Tuhan yang sama. Sedangkan Pluralitas, mendapat imbuhan -itas yang kemudian makna nyamengacu kepada 'kondisi atau realitas' yang terjadi. Maka pluralitas dalam hal agama mengacu pada kenyataan / kondisi bahwa manusia memiliki berbagai macam agama dan keyakinan yang berbeda-beda.

Dari pengertiannya saja sudah jelas Pluralisme sangat bertentangan dengan Islam karena dalam Aqidah Islam mengajarkan untuk menyembah hanya kepada Allah swt dan meyakini bahwa tiada tuhan selain Allah sehingga hanya Islam satu-satunya agama yang benar, diluar Islam semuanya salah. Sedangkan pluralitas Agama hanya sebatas realitas yang terjadi atas Izin Allah swt. Maka pluralitas haruslah diyakini keberadaannya dan hal tersebut tidak bertentangan dengan Islam karena bersifat sunnatullah.

Ide pluralism sangat berbahaya, sayangnya ide ini terus didengung kan oleh musuh-musuh Islam yang ingin merusak aqidah kaum muslimin, ummat Islam dipaksa meyakini kebenaran diluar Islam. Dengan dalih Toleransi dan kebhinekaan mereka juga menolak penerapan Islam dalam naungan Khilafah yang dianggap akan menghilangkan keberagaman yang ada, mengancam NKRI dan mendiskriminasi non muslim. Padahal dalam sejarah,  kekhilafahan mana yang menolak keberagaman dan mendiskriminasi non muslim ? Bahkan mantan PM inggris yang merupakan keturunan yahudi Benyamin Diasraeli mengatakan bahwa sejarah umat Yahudi dibawah kepemimpinan Islam kala itu diwarnai romantisme dan kemesraan.

Pluralitas dalam khilafah adalah suatu realitas, aturan yang sesuai syara akan melahirkan kedamaian dan kebahagiaan maka sudah saatnya kita mengakhiri semua fitnah keji terhadap Islam dan khilafah dengan #ReturnTheKhilafah 'ala minhajinnubuwah
Wallahu'alam bishowab

Post a Comment

Previous Post Next Post