Gaduh Pasca Pemilu

Penulis : Irwansyah

Pemilu telah usai. Seharusnya rakyat duduk santai menunggu hasil perhitungan suara (real count) dari KPU, seraya duduk manis menunggu pengumuman siapa yang berhak memimpin indonesia untuk lima tahun ke depan. 

Namun, sepertinya hal itu jauh panggang dari api. Tidak sesuai harapan. Yang terjadi malah kegaduhan. Kecurigaan terjadi kecurangan pun muncul.  Bagaimana tidak, banyak masyarakat di berbagai daerah menemukan yang di diduga kecurangan dalam pemilu kali ini. Seperti, surat suara sudah tercoblos duluan, kotak surat suara yang tidak tersegel, dan masih banyak lagi. 

Dan tak kalah hebohnya, sebagian masyarakat kecewa bahkan ada yang sampai marah karena ingin menggunakan hak suaranya namun tidak kesampaian. Alasannya, surat suara di di TPS mereka sudah habis. Seharusnya ini tidak terjadi, seyogyanya panitia menyediakan surat suara sesuai dengan jumlah calon pemilih.

Tidak berakhir sampai disitu. pasca pemilihan, suasana makin panas. Hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan oleh beberapa lembaga survey dicurigai tidak netral alias bepihak pada salah satu pasangan calon presiden. Hasil hitung cepat yang ditampilkan di media televisi berbanding terbalik dengan hasil hitung manual yang dilakukan oleh tim BPN dan Relawan Prabowo-Sandi yang bersandar pada form C1.

Seharusnya hal seperti di atas tidak terjadi, namun nasi sudah menjadi bubur. Sebagaian masyarakat sudah mencurigai ada pihak-pihak tertentu untuk memenangkan salah satu  pasangan calon presiden dengan menghalalkan berbagai cara. Termasuk melakukan kecurangan.

Kecurangan adalah suatu hal yang tidak dapat ditoleransi karena dapat menimbulkan ketidakadilan dan merugikan banyak pihak. Kepada pihak penyelenggara pemilu bersikap terbukalah dalam hal ini agar masyarakat tidak lagi menaruh curiga.

Semoga hal ini cepat diredam agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa merugikan bangsa dan negara ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post