Latifah dan Maryani Korban Konflik Yang Terabaikan.


Aceh Utara - Nusantaranews,Team Lembaga Acheh Future di dampingi ketua umum yayasan BASAI ( Barisan Aneuk Syuhada Aceh Indonesia) kembali terjun kelapangan dan mengunjungi rumah tidak layak huni di pedalaman Kabupaten Aceh Utara, kali ini sasarannya rumah Latifah Harun (55) dan rumah Mariani (53), keduanya warga Dusun Tanjong Balee Gampong Tanjung Dalam Selatan, Kecamatan Langkahan,  Kabupaten Aceh Utara, Selasa 12/3/2019.
Click
Latifah Harun janda fakir miskin menceritakan kisah hidupnya pada team  Acheh Future dan ketua umum Barisan Aneuk Syuhada Indonesia (BASAI) berawal saya bekerja memetik buah pepaya disalah satu kebun milik tetangangga dalam sebulan tiga kali, dengan upah Rp 50,000 perhari selama tiga hari dalam sebulan, dan bila musim panen padi, saya bekerja memotong padi bila ada yang mengupahkannya, kata Latifah Harun yang di dampingi anaknya m husen yang cacat mental akibat konflik aceh, 

Lanjut Latifah, rumah saya sudah sering sekali didatangi orang untuk di foto foto , tapi sampai sekarang belum ada bantuan rumah untuk saya, mungkin ini sudah nasib saya untuk tidak mendapatkan rumah bantuan,

Begitu juga dengan Mariani, keduanya bernasib yang sama, anaknya Zulfikar merupakan korban ledakan BOM di masa konflik aceh yang terjadi tepatnya pada tanggal, 27 Mei 2004 silam, saat itu Zulfikar mau ke sekolah, tapi tiba-tiba di jalan yang ia lalui ada BOM yang di tanam saat itu BOM tersebut meledak dan Zulfikar menjadi korban,.
Kondisi Zulfikar saat ini menjadi cacat seumur hidup, tangan dan kaki kirinya tidak normal lagi akibat terkena pecahan bom, menurut hasil rosel dari Rumah Sakit di kepalanya masih ada lima serpihan BOM yang belum di ambil,.

Disaat team Lembaga Acheh Future dan ketua umum BASAI mendatangi kediaman Zulfikar, Ibu korban Mariani  kehidupannya yang sangat meprihatinkan, rumah beratap rumbiya yang terlihat sudah bocor, tidak layak huni lagi

Namun mariani sudah pasrah dengan keadaan yang iya hadapi selama ini, sepertinya tidak ada tempat mengadu lagi bagi saya, saya hanya bisa memohon kepada Allah agar dibukakan pintu hati para pemimpin untuk melihat kondisi keluarga saya ucapnya dengan nada sedih . 

Ketua Lembaga Acheh Future Razali Yusuf yang di dampingi oleh Zulkifli ketua umum yayasan BASAI dan Saifuddin korcab AF sangat heran, di tempat tinggal ketua DPR Aceh Sulaiman masih ada rakyat bernasib begini, mengapa mereka membisu terhadap apa yang sedang di alami oleh rakyatnya,. 

Lanjut Razali, kita berharab pemeritah Aceh dan permerintah Kabupaten Aceh Utara harus memperhatikan nasib mereka yang terkesan hidup nya masih seperti masa jaman Orde baru,. 

Sementara itu Geusyik Gampong Tanjung Dalam Selatan adnan kepada awak media menceritakan,  beliau sangat prihatin melihat kondisi rumah warganya banyak yang sudah tidak layak huni,  namun Demikian setiap tahunnya beliau tetap memprioritaskan pembangunan rumah layak huni sebanyak 2 unit setiap tahun nya

Namun karena warga desa tanjong dalam selatan berjumlah 535 kk itupun banyak yang tergolong kurang mampu,  maka kami dari pemerintah desa sangat kewalahan,  kita berharap agar pemerintah kabupaten dan provinsi sudi kiranya dapat membantu beberapa unit rumah layak huni untuk warga desa tanjong dalam selatan ucapnya dengan harapan terkabul hendaknya.(Tim)
Previous Post Next Post