N3 Payakumbuh – Sebanyak 33 orang tokoh adat atau datuak dilewakan gala sako dari berbagai suku di Nagari Mungo, Kecamatan Luhak, Kabupaten Limapuluh Kota. (17/3)
Proses Alek Batagak Pangulu Silambuang Urek dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Pagaruyuang Sultan M Farid Thaib Tuanku Abdul Fattah, anggota DPRD Sumbar Irsyad Syafar, Asisten II bidang Ekonomi Pembangunan Setda Provinsi Sumbar Benny Warlis, para kepala OPD pemerintah Kabupaten Limopuluh Kota, Niniak Mamak, Alim Ulama, Candiak Pandai dan bundokanduang Kabupaten Limapuluah Kota.
Dalam sambutannya Gubernur Sumbar Prof. Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa menyampaikan, dari sebanyak 33 orang Datuak yang dilewakan kebanyakan berusia muda, ini membuat Gubernur bangga, karena pada zaman milenial ini telah ada generasi muda Minangkabau yang memimpin kaumnya.
“Kita orang Minangkabau harus menunjukkan jati diri kita, adat perlu diangkat untuk mengetahui siapa kita, apalagi adat istiadat Minangkabau adalah panduan dan pedoman hidup bagi setiap warga masyarakat yang melekat pada syariat agama Islam,” ujar Datuak Irwan Prayitno.
Lebih lanjut Irwan menyampaikan, kiranya pangulu yang sudah dilewakan, agar menjadi pemimpin dan wajib membimbing suku dan kaumnya itu, terutama menyelesaikan persoalan yang kemungkinan banyak terjadi di tengah kaumnya masing-masing.
Selanjutnya Gubernur memasangkan keris kepada beberapa pangulu yang telah di Sumpah Satie sebagai tanda kebesaran seorang Datuak di Minangkabau, (Rahmat Sitepu)
Proses Alek Batagak Pangulu Silambuang Urek dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Daulat Yang Dipertuan Rajo Alam Pagaruyuang Sultan M Farid Thaib Tuanku Abdul Fattah, anggota DPRD Sumbar Irsyad Syafar, Asisten II bidang Ekonomi Pembangunan Setda Provinsi Sumbar Benny Warlis, para kepala OPD pemerintah Kabupaten Limopuluh Kota, Niniak Mamak, Alim Ulama, Candiak Pandai dan bundokanduang Kabupaten Limapuluah Kota.
Dalam sambutannya Gubernur Sumbar Prof. Irwan Prayitno Datuk Rajo Bandaro Basa menyampaikan, dari sebanyak 33 orang Datuak yang dilewakan kebanyakan berusia muda, ini membuat Gubernur bangga, karena pada zaman milenial ini telah ada generasi muda Minangkabau yang memimpin kaumnya.
“Kita orang Minangkabau harus menunjukkan jati diri kita, adat perlu diangkat untuk mengetahui siapa kita, apalagi adat istiadat Minangkabau adalah panduan dan pedoman hidup bagi setiap warga masyarakat yang melekat pada syariat agama Islam,” ujar Datuak Irwan Prayitno.
Lebih lanjut Irwan menyampaikan, kiranya pangulu yang sudah dilewakan, agar menjadi pemimpin dan wajib membimbing suku dan kaumnya itu, terutama menyelesaikan persoalan yang kemungkinan banyak terjadi di tengah kaumnya masing-masing.
Selanjutnya Gubernur memasangkan keris kepada beberapa pangulu yang telah di Sumpah Satie sebagai tanda kebesaran seorang Datuak di Minangkabau, (Rahmat Sitepu)
Post a Comment