Eksistensi Wanita yang Sebenarnya

Penulis : Nurfadillah
(Aktivis Muslimah Kota Makassar)
Disadari atau tidak kehidupan kaum hawa selalu lebih unik dibanding kaum adam. Misalnya jumlah wanita selalu terlihat lebih banyak daripada pria, yang paling menonjol adalah kiprah para wanita semakin hari kian eksis di berbagai bidang. Mereka berusaha  menyampaikan kepada dunia bahwa “wanita juga bisa”. Ide feminisme telah merasuk pada tipa-tiap jiwa kaum wanita.

Bukan lagi hal yang aneh ketika wanita bebas dieksploitasi oleh para pemuja kapitalis, mereka dijadikan alat untuk menarik perhatian para pelanggannya dengan memanfaatkan keelokan tubuh dan kecantikan parasnya. Maka tak heran jika setiap kali kita mendapati salah satu syarat penerimaan karyawan wanita adalah berpenampilan menarik. Semakin jelas bahwa wanita hanya dijadikan bahan eksploitasi yang tak kunjung disadari oleh para wanita itu sendiri, alih-alih untuk menyadarinya yang ada malah merasa bangga dengan segala macam sanjungan yang justru merendahkan kehormatan dan kemuliaannya.

Rusaknya Wanita Dalam Kubangan Sistem yang Sekuler
Propaganda dari barat terhadap eksistensi wanita terus digaungkan, akibat dari sistem sekuler-kapitalis sekarang inilah wanita bebas dieksploitasi. Berbagai macam  ide dan gagasan diluncurkan oleh para pejuang feminisme yang bersumber dari barat menjadikan wanita-wanita muslimah berani menanggalkan fitrahnya. 

Miris rasanya ketika menyaksikan  para calon pencetak generasi ini tak kunjung memahami fitrahnya. Mereka larut dengan ketidaktahuannya bahwa dari rahimnya kelak akan lahir calon pemimpin masa depan yang merupakan hasil didikan dari seorang ibu yang cerdas. Tak bisa dipungkiri bahwa saat ini kita hidup dalam peradaban yang sangat memprihatinkan, salah satu penyebabnya adalah dikarenakan telah banyak wanita-wanita yang rusak pula. Tentu tidak rusak dengan sendirinya namun mengikuti kerusakan dari sistem yang ada yaitu sistem sekuler.

Peran Wanita Dalam Kegemilangan Islam
Sementara islam telah menempatkan wanita dengan posisi yang sangat mulia, kehidupan wanita diatur sedemikian rupa agar tidak menyalahi fitrahnya. Islam sama sekali tidak pernah mengekang kehidupan wanita jusrtu islam memberi ruang bagi para muslimah untuk tetap pada eksistensinya namun tetap dalam koridor syariat. 

Wanita juga memiliki peran penting dalam kebangkitan Islam. Darinya kelak akan lahir  pejuang-pejuang tangguh serta didikannyalah akan tumbuh generasi intektual yang siap melanjutkan visi mulia. Oleh sebab itu peran wanita bukan untuk menyenangkan para penjahat kapitalis akan tetapi ia memiliki peran penting di dua area yakni berada di tengah masyarakat untuk mencerdaskan umat dan berada di rumah sebagai ummu warobatul bait  (pengurus rumah tangga)  sekaligus Madrasatul ‘ula  (sekolah pertama bagi anak-anaknya).

Selain itu sejarah Islam telah mencatat sosok perempuan yang telah berkontribusi dalam kegemilangan Islam diamasanya. Seperti seorang shahabiyah di zaman Rasulullah SAW. yang berkontribusi di bidang medis, dialah Rufayda binti Sa’ad yang bertugas merawat mereka yang terluka dan mengurus para mujahid yang meninggal dalam Perang Badar. Selain dalam bidang medis ada juga dalam bidang pendidikan seperti Sutayta Al-Mahamil, dan masih banyak lagi cerminan wanita-wanit tangguh dan cerdas yang tetap eksis namun eksis dalam perjuangan Islam.

Dalam Islam wanita memiliki juga posisi yang sama dengan laki-laki yaitu sama-sama diwajibkan tampil di tengah-tengah masyarakat untuk berdakwah memahamkan umat agar senantiasa terikat dengan aturan Islam. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dala QS At-taubah ayat 71, yang artinya : “Orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka melakukan amar makruf nahi mungkar.”

Tidak diragukan lagi bahwa Islam merupakan satu-satunya agama yang memuliakan umat manusia, Ia menempatkan laki-laki dan perempuan sama dalam hal berdakwah namun memberi perhatian khusus  terhadap wanita dalam kehidupan sehari-harinya.
  
Sebab tugas dan perannya sangat besar maka islam telah memberinya perhatian yang besar pula dalam  mempersiapkan dan memantaskan diri untuk mengemban amanah besar tersebut.

Oleh karena itu wanita wajib mengetahui kedudukannya dalam Islam, hendaknya ia kembali pada fitrahnya sebagai pengurus rumah tangga dan madrasah pertama bagi anak-anaknya, sebab karir terbaik seorang wanita adalah ketika berhasil mencetak generasi pelanjut kehidupan Islam. Selain itu Islam adalah agama yang telah memposisikan wanita sebagai perhiasan yang harus dijaga, hukum Islam wajib diterapkan untuk memberikan perlindungan secara menyeluruh kepada umat termasuk kaum wanita. 
Wallahu a’lam bissawaf.

Post a Comment

Previous Post Next Post