Bulan Rajab : Saatnya Menanam Kebaikan

Penulis : Silfia D Windi 
[Member Akademi Menulis Kreatif Regional Palembang]

Allhamdulillah, ditahun 2019 yang penuh dengan gonjang ganjing perpolitikan nasional Allah masih izinkan kita bertemu dengan bulan Rajab, bulan special.  Tentu kesempatan emas ini tidak bisa dinikmati oleh setiap orang, ada sebagian yang telah kembali pulang terlebih dahulu ke Rahmatullah. 

Di dalam islam terdapat empat bulan suci, atau disebut juga bulan haram.  
Haram artinya mulia, berasal dari kata bahasa arab, yaitu hurum, berarti kehormatan atau mulia.  Ke empat bulan tersebut yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharam serta Rajab yang memiliki keutamaan bagi umat islam, seperti dilipatgandakannya pahala dari amalan-amalan shaleh begitu juga dengan dosa-dosa, namun sayang kemuliaan bulan ini sangat sedikit difahami.  

Allah menyebutkan langsung adanya empat bulan haram dalam al qur’an surah At taubah ayat ke 36, lalu perinciannya di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 

 “Sesungguhnya jumlah bulan di sisi Allah adalah duabelas bulan (yang telah ditetapkan) di dalam kitab Allah sejak menciptakan langit dan bumi. Di antara dua belas bulan tersebut terdapat empat bulan yang suci. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian mendzalimi diri kalian pada bulan-bulan (suci) tersebut,” (QS. At Taubah: 36).

 “Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban,” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Bagi seorang muslim, sudah seharusnya kita berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan seperti berpuasa, memperbanyak shalat sunnah dhuha, tahajjud, qabliah ba’diah, memperbanyak bacaan alqur’an dan mempelajari islam, serta semakin giat menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran.  

Namun disisi lain, ada pula yang menodai bulan suci dengan perbuatan biadab, seperti halnya yang dilakukan oleh para tentara yahudi zionis Israel terhadap saudara-saudara muslim yang ada di Palestina, mereka merebut rumah-rumah warga, membunuh, menyiksa dan perbuatan keji lainnya (Republika.co.id 05/03/2019). Bahkan telah menangkap tujuh ribu lebih warga palestina (News.detik.com 15/02/2019).  

Perbuatan yang dilakukan oleh para musuh ummat Muhammad ini sungguh bertentangan dengan kesepakatan haramnya menyakiti, berperang serta membunuh dibulan suci seperti kesepakatan saat tahun jahiliyah.

Sejatinya, kejahatan yang mereka lakukan tidak hanya saat ini saja, sejak berabad tahun yang lalu mereka sudah dzolim, sering menebar fitnah dan terus menerus mencari celah kesalahan umat islam.  Seperti halnya yang dilakukan orang-orang Quraisy terhadap ekspedisi Abdullah bin jahsiy yang diutus oleh Rasulullah.  

Mereka memperbesar serangan dengan mengatakan umat islam adalah umat barbar dan tidak menghormati bulan suci, karena telah membunuh seorang pimpinan quraisy, ‘Amru bin alhadhramiy. Padahal, nyata dan fakta merekalah yang ucapan dan perbuatannya tidak dapat dipercaya, merekalah yang telah menghalangi manusia dari jalan Allah, kufur kepada Allah dan mengusir jamaah masjidil haram serta fitnah yang sangat keji lainnya sampai saat ini. 

Maka sudah seharusnya bagi umat islam kita lipatgandakan kebaikan dengan beramarma’ruf nahi mungkar dengan sebaik-baik mungkin. 

Bulan rajab inipun momentum yang sangat cocok digunakan untuk membahas islam secara komprehensif dari akar hingga ke buah, seperti akidah, syariah, sampai pembahasan khilafah agar dibulan yang suci ini Allah fahamkan semua ajaran islam kepada kita secara kaffah sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT.   Sungguh ummat ini butuh khilafah untuk melindungi diri dari fitnah. Wallahu’alam bishawab.
Previous Post Next Post