Yulitar : PP 30 Sebagai Alat Tuk Mengontrol Reformasi Birokrasi ASN Berkelanjutan



Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
Untuk menghasilkan disiplin dan karakter terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN), sangat dibutuhkan waktu dan pembinaan yang berkelanjutan. Apalagi dengan jumlah ASN mencapai 20 ribu, tentu sangat dibutuhkan control yang ketat sesuai dengan PP. No. 53 tahun 2010, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai, ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno melalui kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Yulitar.
Wagub Sumbar Nasrul Abit

Karena didalam PP tersebut setiap ASN dituntut untuk bekerja secara profesional. Mulai dari jam masuk kantor dan jam keluar. Setiap hari kerja, mereka juga mengambil absen kehadiran dengan sistem finger prind (sidik jari). Penetapan besaran tunjangan yang diterima setiap bulannya juga tergantung dengan absensi tersebut. Bagi pegawai yang terlambat masuk maka akan dipotong tunjangannya setiap bulan.

Selain itu, sesuai dengan PP No 53 tahun 2010 itu juga diterapkan sanksi kepada setiap PNS yang melanggar aturan. Kepada mereka diberi teguran I, teguran II hingga teguran III. Bahkan ada ASN yang diturunkan pangkatnya, ditunda kenaikan gajinya. Bahkan ada yang diberhentikan. "Pemberian sanksi ini kita terapkan terus sehingga mampu memberikan efek jera," ujar Yulitar lagi.

Pemberian sanski ini tak hanya diberlakukan pada PNS  yang bekerja di struktur pemerintahan Pemprov Sumbar, tapi juga pada para guru yang ada di 19 kabupaten kota. Namun pembinaan kepada para guru tersebut menurut Yulitar diserahkan kepada para kepala sekolah masing masing. 
Kepala BKD Sumbar Yulitar

Kepala sekolah dituntut mampu membina semua  guru dengan baik. Oleh karena itu untuk pengangkatan para kepala sekolah ini Pemprov Sumbar telah bekerjasama dengan Universitas Indonesia dalam seleksi kepala sekolah. 

Dan sebagai reward, dagi yang pintar, punya loyalitas yang tinggi serta kinerja yang bagus dalam memimpin sekolah akan diberi jabatan."Kita telah bekerjasama dengan UI untuk menyeleksi para kepala sekolah ini. Proses seleksi kita harapkan mampu menghasilkan kepala sekolah yang handal sehingga mereka mampu membina para guru di sekolah," papar Yulitar. (***

Post a Comment

Previous Post Next Post