Memahami Toleransi Sesungguhnya

Penulis : Diajeng Tiara (Siswi SMA)

Pada dasarnya banyak orang keliru terhadap kata-kata bahkan mempermainkan kata-kata, hari ini manusia berpikir bahwa hal itu biasa.

padahal itu juga berhubungan dengan akidah kita, jika kita mengimani agama kita dengan baik dan benar maka tau baik buruk yang kita kerjakan.

 Berakidah islam itu adalah dimana kita mengimani, apa-apa yang dilarang Allah dan apa yang diperintahkan Allah dan Allah lah sebaik baiknya pembuat aturan ,yaitu aturan islam.

Terkait jika ada aturan yang berlandaskan selain agama  islam adalah aturan yang keliru, kenapa demikian? Karena islam datang untuk meluruskan & menyempurnakan agama sebelum islam, maka tugas kita sebagai seorang muslim cukup harus mengimani agama & syari'at sebelum islam datang.

Nah, jika dilihat dari sisi agama kita tidak bisa mengimani bahwa agama selain islam adalah benar sebab agama sebelum islam hanya berlaku pada syari'at atau masa aturan sebelum islam datang.

 Dan sejatinya aturan yang paling baik adalah aturan Allah di agama islam, nah  jika kita mengimani bahwa agama lain juga baik dan benar, berarti kita harus merenungkan diri.

Berarti kita belum beriman dengan ayat allah berikut: "... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Q.s al-maidah: 3])

ayat ini sejatinya menjadi renungan bagi kita, apalagi ketika kita adalah seorang muslim. Jangan hanya karena toleransi kita sebagai muslim "terjebak", padahal jauh sebelum hari ini islam lebih dulu berbicara toleransi tanpa perdebatan dan tak ada masalah, tapi saat ini malah sedang di perdebatkan.

Toleransi di dalam islam bukan ikut serta dalam perayaan ajaran agama tersebut melainkan membiarkan agama di luar islam menjalankan ibadahnya dengan taat dan tidak boleh di ganggu,
ayat berikut bisa menjadi renungan bagi kita sebagai seorang muslim atau non muslim :" Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku".(Q.s al-kafirrun:6)

Namun sebagai seorang muslim kita tidak boleh memaksakan orang-orang di luar islam untuk masuk ke agama islam, melainkan kita membiarkan mereka pada agamanya

Demikian Semakin berkembang kata toleransi yang banyak mucul sekarang, sebenernya adalah cara kafir barat ingin merusak ,melumpuhkan pemikiran umat , pemikiran rusak tersebut tafsiran salah kaprah yang merupakan proyek barat yang mengatakan bahwa menerima kebenaran keberagaman agama, budaya dan politik.

Terlihat tindakan kaum barat sangatlah berbahaya ,terkait kemerosotan cara berpikir sekarang inilah, semakin mudah jalan kafir barat meracuni pemikiran kaum muslim dengan pemikiran menuju paham pluralisme .

Sudah seyogyanya kita belajar dari ayat allah berikut, agar tidak terjebak dengan tipu muslihat kata-kata yang " menjebak" kita sebagai seorang muslim:

۞ مَثَلُ الْفَرِيقَيْنِ كَالْأَعْمَىٰ وَالْأَصَمِّ وَالْبَصِيرِ وَالسَّمِيعِ ۚ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)? (Qs Hud [11]
Previous Post Next Post