Dasawisma Melati Putih VIII Kelurahan Talang Payakumbuh Dinilai Tim Lomba Dasawisma Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat

N3 Payakumbuh - Kelompok Dasawisma Melati Putih VIII Kelurahan Talang, Kecamatan Payakumbuh Barat dinilai Tim Lomba Dasawisma Berprestasi tingkat Provinsi Sumatera Barat yang dipimpin Ketua Dharmawanita Provinsi, Ny. Linda Alwis .Acara berlangsung di kantor lurah setempat, Jum’at (22/02).
Hadir pada penilaian, Walikota Payakumbuh diwakili Staf Ahli, Ruslayeti, Wakil Ketua TP PKK Kota Payakumbuh, Ny. Machdalena Erwin Yunaz, Ketua Dharmawanita, sejumlah kepala perangkat daerah, Camat, Lurah serta tokoh masyarakat setempat.
Walikota dalam sambutan yang dibacakan Ruslayeti mengucapkan selamat datang kepada Tim Penilai. Dikatakan, Tim Penggerak PKK Kota Payakumbuh telah banyak berbuat dalam memajukan dasawisma Kelurahan di Kota Payakumbuh.
“TP PKK Kota telah memiliki aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKK berisikan data dasawisma lengkap dengan data keluarga dan informasi kegiatan PKK. Semua bisa dilihat di website PKK Kota Payakumbuh,” ujar Ruslayetti.
Sementara, Ketua Tim Penilai, Ny. Linda Alwis, menyebutkan penilaian yang dilakukannya di Payakumbuh merupakan penilaian terakhir. Sebelumnya tim sudah menilai di sebelas daerah kabupaten/kota lain yang menjadi finalis.
“Enam kabupaten dan lima kota lain sudah dinilai. Ini yang terakhir. Biasanya yang terakhir ini punya peluang, karena bisa bersiap lebih lama,” ujar Ny. Linda Alwis.
Dikatakan, kegiatan dasawisma sangat membantu pemerintah. Kelompok dasawisma merupakan ujung tombak menyukseskan 10 program pokok PKK.
“Dasawisama adalah kelompok pertahanan keluarga. Nah, dengan kegiatan PKK dan dasawisma kita berharap bisa membantu kesejahteraan keluarga sebagaimana misi PKK itu sendiri,” terangnya.
Sementara, Ketua PKK Kelurahan Talang Ny. Witrya Riko Eka Putra dalam eksposenya mengatakan bahwa Dasawisma Melati Putih VIII memiliki potensi yang sangat besar dan anggotanya juga aktif.
“Dasawisma disini punya banyak usaha unggulan seperti budidaya jamur, menjahit, jasa cuci karpet, tanaman hias dan masih banyak usaha lainnya,” Witrya.
Pasca ekspose, tim penilai yang beranggotakan Fatma dan Zakiyah melakukan wawancara dan peninjauan lapangan. (Rel/Rahmat Sitepu)
Previous Post Next Post