Solusi Syar'i Bagi Problematik Negeri Ini


Oleh: Yanyan Supiyanti A.Md
(Praktisi Pendidikan dan Member Akademi Menulis Kreatif)

Indonesia, negeri kaya tapi tak henti dirundung nestapa. Nasib serupa dialami kaum Muslim di berbagai belahan dunia.

Banyak peristiwa politik, sosial, dan ekonomi yang terjadi di sepanjang tahun 2018. Semuanya menunjukkan satu hal, bahwa negeri ini terus dibelit masalah. Indonesia masih jauh dari harapan. Bahkan Indonesia makin liberal, makin terjajah.

*Kapitalisme Pangkal Bencana*

Setidaknya ada beberapa topik penting yang mencerminkan itu.

1. Kekayaan alam masih dikuasai dan dijarah asing.

2. Korupsi masih merajalela dan tidak berhenti, bahkan semakin meluas dan menggurita.

3. Persoalan perburuhan yang tak kunjung selesai. Semuanya berujung pada pengaturan perburuhan ala kapitalisme termasuk tidak adanya jaminan pemenuhan kebutuhan pokok dan pemenuhan kebutuhan dasar (pendidikan, kesehatan, dan keamanan) oleh negara.

4. Potret hukum dan penegakan keadilan di negeri ini masih terus saja buram. Disamping hukum yang amburadul, para penegaknya banyak yang bengkok.

5. Proses legislasi yang masih saja mengusung liberalisasi, sarat kepentingan kapitalisme dan merugikan kepentingan rakyat.

6. Konflik horizontal semakin meluas yang mencerminkan kegagalan konsep Bhineka Tunggal Ika sebagai perekat masyarakat.

7. Meningkatnya kenakalan bahkan kriminalitas remaja sebagai cerminan kegagalan sistem pendidikan nasional.

8. Penanganan isu terorisme dan deradikalisasi masih terus mengikuti pola yang didiktekan oleh barat (Amerika) dan terus menjadikan Islam dan umat sebagai target.

9. Penghinaan dan pelecehan terhadap ajaran Islam terjadi berulang-ulang.

10. Penindasan yang terjadi di dunia Islam, di Gaza Palestina, Suriah, Pakistan, Rohingya di Myanmar, Pattani di Thailand, Filipina Selatan, Uighur di Xinjiang Cina, dan lain-lain.

*Solusi Syar'i*

Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun 2018, sebagaimana diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Setiap penerapan sistem kapitalisme-sekularisme, yakni sistem yang tidak bersumber dari Allah Ta'ala, Sang Pencipta manusia, kehidupan, dan alam semesta yang Maha Tahu, pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia di berbagai bidang kehidupan.

Semua persoalan yang timbul di sepanjang tahun 2018 di atas, pada akhirnya mendatangkan kesempitan dalam kehidupan umat manusia, bukan hanya umat Islam. Dan semua kesempitan itu pada dasarnya akibat ditinggalkannya petunjuk dari Allah Ta'ala dalam pengelolaan berbagai interaksi dan urusan di masyarakat. Itulah yang jauh-jauh hari sesungguhnya telah diperingatkan oleh Allah Ta'ala kepada kita semua. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Thaha ayat 123-124:

"Dan jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan tersesat dan tidak akan celaka, dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit."

Semestinya semua itu menyadarkan kita untuk segera meninggalkan segala bentuk sistem dan ideologi kufur, terutama kapitalisme yang nyata-nyata sangat merusak dan merugikan umat manusia. Juga mendorong kita untuk segera kembali kepada jalan yang benar, yakni jalan yang diridhai Allah Ta'ala.

2. Bila kita ingin bersungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan yang tengah membelit negeri ini, seperti sebagiannya telah diuraikan di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariah Islam dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik ini. Karena hanya dengan sistem berdasar syariah Islam yang dipimpin oleh seorang Khalifah, Indonesia dan juga dunia, benar-benar bisa menjadi baik. Dengan sistem ini pula terdapat nilai transedental kesadaran akan hubungan dengan Allah Ta'ala dalam setiap aktifitas sehari-hari yang akan membentengi setiap orang agar bekerja ikhlas, tidak terkontaminasi oleh kepentingan pribadi, golongan, maupun asing. Memiliki paradigma yang jelas bahwa memimpin adalah amanah dari Allah Ta'ala dan syariah adalah jalan satu-satunya untuk memberikan kebaikan dan kerahmatan Islam bagi seluruh alam semesta, sehingga kedzaliman dan penjajahan bisa dihapuskan di muka bumi.

"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu" (TQS al-Anfal:24).

Wallahu a'lam bi ash-shawab.[]
Previous Post Next Post