Banjir yang merendam beberapa rumah warga tersebut berada di RT 9 Kelurahan Gunung Kembang,lantaran terjadinya pendangkalan aliran sungai diduga akibat aktivitas serta stockpile tambang serta tertutupnya aliran air lantaran jalan tambang.
Hal ini dikatakan Sunaryono,Ketua RT 09 Kelurahan Gunung Kembang.Ia menyebutkan jika selama ini,sebelum adanya aktivitas tambang batubara tersebut,tidak pernah terjadi banjir yang merendam rumah warga khususnya di RT 09.
"Saat ini ada 3 rumah yang masih teremdam,sedangkan perhari ini sudah ada beberapa sudah kering,"ucapnya,Jumat (14/12/2018).
Dugaan jika ini akibat aktivitas tambang bukan tanpa alasan. Sebab sudah jelas sungai yang ada saat ini sudah dangkal karena banyaknya lumpur dari aktivitas stockpile serta tersendatnya aliran air akibat adanya jalan.
"Memang ada saluran air dijalan tersebut,akan tetapi tidak memadai karena terlalu kecil sehingga tidak mampu mengalirkan air dengan malsimal,"sebut Sunaryono.
Lebih lanjut ia menambahkan,jika dengan terjadinya hal ini,tentu warga khususnya RT 09 yang terkena dampak sangat dirugikan oleh pihak perusahaan.
"Kami harap Pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk menanggapi hal ini,serta pihak perusahaan untuk tidak menambang sesuka hati,pikirkan juga warga sekitar,"pungkas Sunaryono. (SRF)