TMMD Sebagai Sarana Komunikasi dan Silaturahmi

MAGELANG --- Keakraban dan kebersamaan antara TNI-masyarakat rupanya tidak bisa dibatasi oleh situasi, termasuk dalam menunjang kesuksesan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD)
Sengkuyung Tahap III Tahjn 2018 yang sedang berlangsung diwilayah Koramil Candimulyo saat ini.

Keterlibatan  masyarakat setempat dalam mendukung terlaksananya  program TMMD  merupakan salah satu bentuk dan ciri khas dari program yang sudah digagas  setelah sekian lama hingga ke 103 tersebut, dengan tujuan lebih mendekatkan antara TNI-Rakyat lewat sebuah karya nyata.

Sengkuyung (jawa) yang berarti sama-sama bergotong royong saling membantu untuk menyelesaikan dan  mewujudkan suatu bentuk program,  dengan segala daya upaya yang dimiliki, agar mengahasilkan sebuah karya nyata  yang dapat berguna untuk kepentingan masyarakat yang sangat  membutuhkanya dan bisa dirasakan secara langsung olehnya.

Keakraban satgas TMMD bersama warga sekitar, tentunya bukan hanya terjadi pada saat sedang bekerja saja, namun disaat istirahat,  justru  waktu tersebut dianggap paling efektif dan dapat meningkatkan  rasa akrab diantara mereka, sehingga saling mengenal satu sama lain. Juga untuk menyampaiakn hal - hal yang terkait dengan program TMMD.

Serka Juwairul Hidayat, Babinsa Koramil 10 Candimulyo sering memanfaatkan waktu istirahat minum untuk sekedar memberikan masukan dan informasi berkaitan dengan program yang sedang dijalankan saat ini.

Sebagai Babinsa, Juwairul  mengajak kepada masyarakat binaanya, agar selalu waspada terhadap perkembangan situasi wilayah  saat ini. Sebagai masyarakat desa yang terkenal dengan budaya gotong royong, serta saling hidup rukun berdampingan antar sesama, tentunya hal tersebut perlu dijaga kemurnianya dan ditingkatkan kepedulianya, agar tidak mudah dipecah belah  dan di adu domba oleh pihak lain. Waspadai gerakan terorisme, dan  laporkan segala bentuk propokasi yang ingin mengacaukan keadaan wilayah kepada aparat keamanan setempat.

"Semua warga wajib peduli dan mengawasi setiap warga asing yang datang di wilayahnya, laporkan apabila ada yang mencurigakan kepada aparat terdekat,  agar segera di ambil tindakan, " kata Juwairul.

Woko (80),  mantan Kadus (Kepala Dusun) merasa senang dengan kehadiran bapak TNI yang sudah bekerja dari pagi sampai sore membuatkan jalan di kampungnya, sehingga jalan yang semula berlobang-lobang, sekarang menjadi bagus. Dan beberapa waktu ini, selama pengerjaan proyek jalan program TMMD bersama TNI, masyarakat banyak pengalaman-pengalaman yang didapat, yang sebelumnya kami belum tahu menahu tentang hal tersebut.

"Hal positif sangat dirasakan betul bagi kami dalam bergaul dengan TNI selama program TMMD sengkuyung kali ini, "ujar. Woko.
Previous Post Next Post