Suiyar - Tuo Buru Yang Setia Andalkan Produk Lokal

N3 Payakumbuh - Pada Alek Buru Wisata Sumatera Jawa 2018 di Payakumbuh , tidak hanya dihadiri oleh para pecandu buru babi dari kalangan muda dan paruh baya saja.

Tersebutlah Suiyar, warga Situjuah Gadang Kabupaten Limapuluh Kota, meskipun sudah berumur 75 tahun, namun semangatnya dalam mengikuti olahraga buru babi ini patut diacungi jempol.

Bagaimana tidak, Suiyar ketika ditanya wartawan mengaku sejak umur 15 tahun sudah mulai berkecimpung dalam dunia perburuan babi, hampir seluruh gelanggang Alek Buru di Luak Limopuluah sudah di tempuhnya. (1/7)

Beliau menceritakan bahwa sudah ada sebanyak 20 ekor anjing pemburu yang telah dipeliharanya sejak dari awal hobi ini dilakoninya.

Ada hal yang unik pada diri pak Suiyar ini ketika diketahui bahwa,  kesemua anjing pemburu yang pernah dipeliharanya adalah dari jenis anjing lokal (kampung-red).

Peburu tua ini memilih anjing lokal karena selain mudah didapatkan, insting lebih kuat, dan kalau mendengar suara atau teriakan Muncak di dalam rimba perburuan, anjing lokal lebih peka dan cepat merespon.

Beliau bercerita ada satu anjing pemburu yang dimilikinya meninggalkan kesan paling dalam.

"Anjiang ko ambo miliki di tahun 80an, namo nyo Kuniang, karajo santiang, badan rancak, ikolah anjiang yang paling berkesan, dan satiok masuak perburuan, yo sabana rancak hasil karajonyo," ujar pria yang dulunya bekerja sebagai tukang perabot ini.

Suiyar dengan setelan khas "urang paburu" berpesan kepada dunsanak pecandu buru babi, kalau di dalam perburuan itu butuh disiplin tinggi, dan jangan ceroboh karena akibatnya fatal, baik bagi anjing pemburu, maupun pemiliknya.

"Berburu ko adolah salah satu warisan budayo leluhur kito urang Minangkabau, nan mudo-mudo kok dapek malanjuik'an tradisi iko taruih, karano selain manfaatnyo untuak kesehatan, awak bisa pulo basilaturahmi jo paburu lainnyo," tukasnya.

Ketua PORBBI Kota Payakumbuh Robby Setiady Hardana menyatakan apresiasinya terhadap ikut sertanya para "tuo-tuo buru" dalam Alek Buru Babi Wisata 2018 di Payakumbuh ini.

"Ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita yang muda, yang tua-tua seperti pak Suiyar saja memiliki semangat lebih banyak, melepas candu dan hobi dengan menjalin silaturahmi tanpa batas, di hari tua masih bisa aktif juga, ini menjadi pelajaran bagi kita yang masih muda," ujar Robby yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Payakumbuh Barat. (Rahmat Sitepu)
Previous Post Next Post