N3 Payakumbuh - Dinas Pendidikan
kota Payakumbuh akan menyelenggarakan kegiatan Pesantren Ramadhan 2018 yang
akan dibuka secara serentak di 99 masjid dan mushala yang tersebar di kota
Payakumbuh. Menurut jadwal akan dilaksanakan pada 28 Mei sampai 6 Juni 2018. Lebih dari 13 ribu peserta yang terdiri dari siswa SD dan SMP serta
diawasi oleh sekitar 1.091 guru-guru akan ikut serta dalam kegiatan yang akan
dilaksanakan selama 10 hari tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota
Payakumbuh Drs. A.H Agustion melalui Kasi Kurikulum SMP Samrizal, S.Pd
mengatakan kepada wartawan di ruang kerjanya (17/05), Pesantren Ramadhan pada
tahun 2018 ini berbeda dengan tahun sebelumnya dimana jadwal yang sebelumnya
dilaksanakan pada waktu Subuh. Sekarang Pesantren Ramadhan di kota Payakumbuh
akan dilaksanakan pada pagi dan siang harinya.
“Berkaca dari pengalaman tahun
sebelumnya ketika dilaksanakan pada waktu Subuh, didapatkan kendala dalam
kontrol dan pengendalian kehadiran peserta termasuk anak serta guru. Untuk itu
kita telah membagi jadwal untuk SD dari pukul 09:00 sampai 12:30. Sedangkan
untuk SMP dijadwalkan pukul 12:30 sampai
16:00”, terang Samrizal.
Lebih jauh diterangkan Samrizal
bahwa nantinya pada Pesantren Ramadhan ini para peserta akan dibekali dengan
materi Pembentukan Akhlakul Karimah, Pengetahuan Agama, Character and Team
Building, Penghapalan (Hafidz) surat pendek Juz Amma serta Kemampuan memberikan
Kultum dari setiap peserta dihadapan teman temannya.
“Kultum Ini menarik karena
siswa diharapkan akan mampu memberikan materi
keagamaan di hadapan teman temannya. Juga nanti sebagai wadah terbentuknya para
mubaligh muda yang akan menyebar luaskan syi’ar Islam baik dari keluarga, teman
mupun lingkungan masyarakat”, ujar Samrizal.
Secara teknis Samrizal juga
menerangkan kalau untuk siswa SD akan dilaksanakan di satu mesjid sedangkan untuk siswa SMP akan dibagi antara
siswa laki-laki dan perempuan, di pisah
di mesjid yang berbeda.
“Yang jelas, lokasi mesjid yang
di pakai untuk melaksanakan kegiatan Pesantren Ramadhan ini tidak berada jauh
dari sekolah”, pungkas Samrizal.(Rahmat Sitepu)