Hendra Neverdi selaku pengurus berharap kepada pasangan Emzalmi-Desri jika terpilih nantinya agar memperhatikan keberadaan lapangan tersebut. Ia mengatakan, lapangan sepak bola OPEL memiki luas 2 hektar sudah bersertifikat.
"Lapangan ini dulunya pada tahun 1985 tukar guling dengn Pasar Lubuk Buaya dengan Pemko Padang. Pasar Lubuk Buaya itu dulunya merupakan Pasar Nagari dan diambil alih oleh pemerintah dengan gantinya tanah ini," jelasnya.
Ia berharap, lapangan OPEL ini dapat dijadikan stadion mini untuk aktivitas pemuda Lubuk Buaya khususnya, dan Koto Tangah pada umumnya. Sebab, katanya, kelengkapan sara prasana sangat dibutuhkan agar lapangan ini menjadi lapangan sepak bola representatif.
Ketua LPM Kelurahan Lubuk Buaya Khairil mengatakan, bicara sepak bola, orang lebih banyak membahas soal pemain, padahal ada satu hal yang sangat penting, tapi jarang diperhatikan, yaitu keberadaan lapangan sepak bola itu sendiri.
"Kita jarang memperhatikan fasilitas lapangan sepak bola itu sendiri karena tidak ada perhatian serius pemerintah untuk membenahi lapangan sepak bola yang ada di kelurahan-kelurahan di kota ini, sehingga kurang tersalurnya bakat pemuda untuk beraktifitas bermain bola," ujarnya.
Desri Ayunda pada kesempatan tersebut mengatakan, jika pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda terpilih sebagai walikota dan wakil walikota, maka lapangan sepak bola di masing-masing kelurahan akan mendapat perhatian tersendiri.
"Lapangan menjadi pendukung utama pengembangan skill anak muda yang mau berkiprah di dunia sepak bola. Sehingga, apabila setiap kecamatan ada lapangan yang representatif, maka akan tumbuh bibit pesepak bola profesional dari kota ini," ungkapnya.
Untuk lapangan OPEL, secara pribadi Desri Ayunda bertanggungjawab untuk memperhatikannya. Apatah lagi, ketika masih kanak-kanak, Desri Ayunda sering main bola di lapangan OPEL bersama teman-temannya. by