Ini Alasan Rizal Ramli Harus Maju Jadi Presiden



N3, Aceh ~ Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli kembali menegaskan dirinya bakal ikut dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Hal itu dikatakannya saat berkunjung ke Provinsi Aceh, Senin, 16 April. Kunjungannya itu termasuk dalam lawatannya berkeliling Indonesia mengampanyekan menuju Indonesia perubahan.

Sebelumnya, pada 5 Maret 2018, di kediaman pribadinya di Jalan Bangka IX Nomor 49, Jakarta Selatan, dia sudah mendeklarasikan diri maju sebagai calon presiden pada kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, meski belum ada partai yang mengusungnya.

Rizal beralasan mengapa dirinya harus maju, karena ia menilai selama ini perekonomian terus merosot di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Apakah kehidupan ekonomi saudara dalam dua tahun terakhir, baik atau enggak?" tanyanya kepada peserta diskusi Jurnalis Aceh bersama Rizal Ramli di Kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Desa Batoh, Banda Aceh, Senin sore.

"Kesejahteraan kurang, namun ada beberapa hal yang membuat saya lebih yakin kepada Jokowi," jawab satu di antara puluhan peserta yang hadir. Namun Rizal langsung membalasnya.

"Kalau memang lumayan, ada harapan, kasih kesempatan lagi dong kepada Pak Jokowi," kata Rizal cepat.

Dia mengatakan bahwa pertanyaaan yang sama juga telah ditanyakannya saat menghadiri kongres sebuah organisasi di Sumatera Utara. "Saya ajukan pertanyaan, dua tahun terakhir, hidup ibu-bapak lebih baik atau enggak? Jawabannya tidak," kata Rizal.

Jawaban itu, kata Rizal, sama dengan jawaban yang dia dengar dari masyarakat di daerah-daerah lain seperti Ternate, Jawa Timur, dan lainnya. "Kalau begitu, cukup alasan. Sudah cukup [Pak Jokowi] sampai 2019."

Bukan hanya itu, menurut Rizal, ada tiga hal mendasar mengapa Jokowi tidak layak melanjutkan lagi menjadi Capres pada 2019. Pertama, kata dia, selama kepemimpinan Presiden Jokowi, ada masyarakat menganggap hukum di Indonesia tidak adil.

"Kedua, ekonominya, daya beli masyarakat menengah ke bawah itu daya belinya menurun. Ketiga, kebijakan impornya, selama ini tidak menguntungkan petani lokal," kata dia.

Meski begitu, Rizal yang pernah masuk dalam Kabinet Kerja Presiden Jokowi, mengucapkan terima kasih kepada pria yang sering blusukan, itu karena sudah memecat dirinya dari daftar menteri.

"Saya ucapkan terima kasih kepada sahabat saya Mas Jokowi karena memecat saya sebagai menteri. Sehingga saya punya waktu untuk keliling Indonesia untuk bisa jadi presiden tahun 2019," kata Rizal.

Nah, kira-kira partai apa yang bakal mengusung Rizal sebagai capres?

Saat ditanya terkait partai apa yang bakal mengusungnya sebagai capres pada 2019, dia tidak menjawab secara rinci. "Pertanyaan ini sering kali diajukan. Jawaban saya gini, Indonesia lagi banjir kok, enggak perlu kapal, getek aja cukup. Yang penting selamat," kata Rizal.

Kalau sering ditanya tiketnya mana, kata Rizal, menurutnya dia tidak perlu tiket. "Nanti saya terakhir aja, enggak perlu tiket. Emang bisa enggak perlu tiket? Bisa dong, wong saya naik private jet. Kalau ada yang nanya terus juga, ngeyel begini kun fayakun, dikatakan jadi jadilah," kata pria berkacamata itu.

Dia memberi contoh Presiden Jokowi. "Dulu siapa sih yang kira jokowi jadi Presiden?" katanya sembari melanjutkan, “man jadda wa jadda." Kalimat pepatah Arab ini berarti “siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan mendapatkannya”. rel/ ppwi
Previous Post Next Post