Dialog Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Jayapura


N3, Jayapura ~ Sekitar 50 orang hadir mengikuti kegiatan Dialog Kerukunan Umat Beragama di lantai 1 Kantor Bupati Gunung Merah Jl. Sentani-Depapre Distrik Waibu Kab. Jayapura bertemakan "Semangat Membangun Khena May Umbay" dan Zona Integritas Kerukunan di Kab. Jayapura bersama Anggota MRP Pokja Agama Dr. H. Toni Wanggai, S. Ag, MA dan Ibu Dorince Mahue, SE dengan Lembaga-lembaga agama, Selasa (27/3)

Dialog kerukunan umat beragama ini dilaksanakan dalam rangka meredam isu-isu dan pemberitaan negative yang beberapa waktu lalu sempat meresahkan masyarakat sehingga akan berpotensi menimbulkan Sara.
Pengasuh ponpes Nurul Anwar KH. Mansyur Alkaf yang berada di tempat acara ketika dikonfirmasi, Selasa mengungkapkan berita yang disebarkan Sdr. Yusak Andato, S. Sos belakangan ini menjadi viral di medsos dan meresahkan semua orang khususnya di Papua.

“Pertemuan hari ini guna mendengarkan masukan-masukan dari semua perwakilan lembaga agama  untuk menyelesaikan masalah di bumi Khena May Umbay dan zona integritas kerukunan umat beragama di Kabupaten Jayapura,”katanya.
Menurut KH. Mansyur, di Kabupaten Jayapura saat ini mendapat ujian tentang kerukunan umat beragama, masalah ini terjadi karena adanya kurang komunikasi,  FKUB sebagai wadah perspektif kerukunan harus membangun kerja-kerja sosial untuk lingkungan masyarakat sekitar.

“Toleransi islam sangat luar biasa dengan demikian semua umat baik muslim maupun nasrani  harus tetap bergandeng tangan untuk membangun Papua yang damai,”katanya.

KH. Mansyur mengatakan proses pentahapan penyelesaian masalah adalah dari pihak nasrani dan pihak muslim harus mengambil kesepakatan bersama di tanah Khena May Umbay didukung oleh lembaga-lembaga agama agar mengikuti kesepakatan keadilan dalam kebersamaan.

“Kehidupan toleransi beragama dengan beretika bersama menjadi jaminan untuk menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Jayapura, selaku anggota tim mediasi bersama aparat kepolisian akan menindak tegas kelompok atau perorangan yang memasang ujaran-ujaran bersifat provokasi yang bisa memperkeruh situasi di Kabupaten Jayapura,”katanya.

Dengan berakhirnya dialog tersebut diharapkan tidak ada lagi pertemuaan antara PGGJ dengan umat islam yang ada di Kabupaten Jayapura terkait masalah menara masjid Agung Al Aqsa Sentani,  Pemda Kabupaten Jayapura selalu mengharapkan toleransi umat beragama senantiasa terjaga sebagai zona integritas beragama sehingga masalah ini bisa diselesaikan dengan baik dan tidak timbul masalah baru dikemudian hari. (wawan)
Previous Post Next Post