Robohnya Infrastruktur Kami

Catatan Hannibal Wijayanta

Bandung Bondowoso hanya ada di mitos. Ia pun gagal ketika berusaha mengejar target membangun candi dalam sehari semalam. Terlepas bahwa kegagalannya adalah gara-gara Loro Jonggrang menyuruh para dayangnya memukul lumpang agar ayam-ayam terbangun dan berkokok, membangun candi dalam sehari semalam adalah perbuatan di luar akal sehat. 

Demikian pula yang terjadi kini, ketika pembangunan infrastruktur terus digenjot tanpa kendor, sementara kemampuan keuangan cekak, sementara pengerjaan ditarget untuk mengejar waktu. Maka hutang pun terus ditumpuk dengan metode gali lobang tutup lobang, sementara beton yang belum matang pun seolah harus segera dipasang. 

Maka tak ayal, kecelakaan kerja pun terjadi terus dan terus. Tadi pagi crane ambruk, kemarin dulu girder roboh, sebulan lalu gelagar jembatan runtuh, dua bulan lalu bentangan beton patah, dan gelagar jalan tol pun ambrol. Di sisi lain, bujet BUMN terkuras habis karena diwajibkan membangun infrastruktur dengan dana internal, sementara ekonomi negara megap-megap nyaris kehabisan nafas karena tekanan hutang dan kegagalan meraup pajak secara maksimal.

Maka dengan berbagai kasus ambruknya crane, runtuhnya girder, dan patahnya gelagar dalam lima kasus kecelakaan kerja dalam pembuatan jalan tol dan jembatan tol belakangan ini, tampaknya perlu adanya moratorium pembangunan infrastruktur dulu. Hentikan dulu. Selidiki dulu penyebabnya dengan teliti, cari kesalahannya dan perbaiki, sebelum mengejar target pembangunan. 

Dua minggu lalu saya sempat membaca laporan investigasi tiga kecelakaan kerja saat pembangunan jalan dan jembatan yang dikeluarkan Kementerian Pekerjaan Umum belakangan ini. Semua mengarah pada belum matangnya cor-coran bentangan pracetak pratekan. Karena itu, tampaknya perlu evaluasi yang menyeluruh, dan memastikan untuk memenuhi standar secara maksimum, agar tidak terjadi kejadian yang terus berulang seperti ini. 

Syahdan... Setelah gagal memenuhi janjinya, Bandung Bondowoso akhirnya stress dan murka, sehingga Loro Jonggrang pun disabda menjadi patung untuk melengkapi "infrasruktur" candi yang dibangunnya. Bandung Bondowoso memang hanya cerita mitos...
Previous Post Next Post